REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) kembali ke Balai Kota usai mengunjungi rumah Megawati Soekarnoputri. Saat di rumah Mega, Ahok mengaku hanya mendengarkan DPP PDIP.
"Saya cuma dengerin DPP semua, termasuk ada autokritik lah. DPP bilang kita ngomong terlalu banyak lah, nyerang," kata Ahok di Balai Kota, Selasa (20/9).
Ahok mengatakan, tidak tahu akan hadir ke DPP PDIP atau tidak malam ini. Namun, Ahok mengatakan, pada pukul 19.30 WIB Wakil Gubernur Djarot Saiful Hidayat sudah mengetahui keputusan DPP PDIP.
"Kita enggak tahu. Dia bilang tunggu jam 8 (malam WIB). Kalau memang diumumkan kita diminta datang. Kan dia umumkan bukan cuma saya, ada 110. Cuma DKI Jakarta nanti akan dibuatkan pernyataan kenapa DKI Jakarta putusin siapa," katanya.
Selain itu, Ahok menyatakan, PDIP ingin memperjuangkan Dasa Prasetya PDIP. Dasa Peasetya PDIP merupakan arah umum perjuangan partai dalam menerapkan ideologi Pancasila 1 Juni 1945.
Dasa Prasetya berarti sepuluh janji kesetiaan, berisi 10 (sepuluh) butir pemikiran kebangsaan mengenai usaha pemberdayaan dan pemerataan kesejahteraan Rakyat. "Udah gue lakuin kayak gini sih. Udah gue lakuin kayak gini bebas biaya berobat, pendidikan," kata orang nomor satu DKI Jakarta ini.
Sisi lain, Ahok menceritakan Bambang D.H. dan Puan Maharani turut hadir dalam pertemuan tersebut. "Ada Bambang D.H. juga di situ. Ada Mbak Puan juga. Terus dia bilang 'Pak Ahok jangan ngomong apa gitu'. Saya bilang habis dicegah, mereka tanya gimana, masa gak saya jawab," katanya.
PDIP dijadwalkan akan mengumumkan calon yang diusung di Pilgub DKI malam ini pukul 20.00 WIB.