REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengungkapkan tidak ada warga negara Indonesia yang menjadi korban ledakan di Kota Davao, Pulau Mindanao, Filipina Selatan pada Jumat (2/9) lalu.
"Sejak ledakan pada Jumat, kami terus melakukan koordinasi dengan KJRI Davao. Rekan-rekan (KJRI) sudah cek di tiga rumah sakit Davao City sejauh ini tidak ditemukan korban warga Indonesia," katanya di Hangzhou, Ahad (4/9).
Ketiga rumah sakit yang di cek adalah RS Philiphines Medical Centre, RS San Pedro dan RS Davao Doctors.
Dalam pemberitaan sebelumnya, setidaknya 10 orang tewas dan 60 lainnya luka-luka setelah sebuah bom meledak di sebuah pasar yang ramai di kota Davao di pulau Mindanao, Filipina Selatan. Ledakan terjadi saat Presiden Filipina Rodrigo Duterte tengah berada di Davao.
Juru bicara kota Davao, Catherine dela Rey mengatakan, belum diketahui apa yang menyebabkan ledakan. "Ada ledakan tapi apa yang menyebabkannya, itu masih dalam penyelidikan," kata dela Rey.