Senin 08 Aug 2016 14:58 WIB

Jika PDIP Ikut Berkoalisi, Ahok Terima Djarot Apa Adanya

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Bayu Hermawan
Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok
Foto: Foto : Mgrol_76
Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Siapa yang akan mendampingi Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai calon wakil gubernur di Pilkada DKI Jakarta 2017, hingga saat ini masih menjadi teka-teki. Namun ada dua nama kuat yang berpotensi mendampingi Cagub pejawat yakni Kepala BKPAD Heru Budi Hartono dan Djarot Saeful Hidayat yang merupakan Wagub DKI saat ini.

Terkait calon pendampingnya di Pilkada, Ahok mengatakan tiga Parpol pengusungnya sudah menyerahkan keputusan sepenuhnya kepada dirinya. Ahok mengatakan relawan pendukungnya masih berharap Heru Budi Hartono dipilih sebagai Cawagub.

"Mereka (tiga parpol) bilang sudah terserah saya. (potensi Heru jadi Cawagub?) Ya itu mah oke saja. Aku juga gitu kok, pernyataan sikap ku juga mau Heru kok, ya kan," katanya sambil tertawa di Balai Kota, Senin (8/8).

Namun, ia juga tidak membantah jika Djarot Saeful Hidayat masih berpeluang menemani dirinya di Pilkada 2017. Tetapi Ahok mengatakan, pencalonan Djarot terganjal restu dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, yang masih belum menentukan sikap apakah akan ikut berkoalisi atau tidak.

"Kalau PDIP mau bergabung, kita harus hargain Pak Djarot yang sudah bareng. Istilahnya teman-teman Pak Djarot 'dulu kamu (Ahok) ngotot pilih Djarot'," ujarnya.

Ia menceritakan ketika Jokowi menjadi Presiden dan dirinya jadi Plt Gubernur, maka ia harus mencari Wagub pengganti. Ketika itu, PDIP bersikukuh mencalonkan Boy Sadikin untuk mendampinginya. Tetapi Ahok memilih Djarot karena telah mengenal rekam jejaknya.

"Sebetulnya PDIP itu bukan mau Djarot, mau Boy Sadikin. Itu semua orang tahu. Tapi saya kenal Djarot dari tahun 2005, dia Wali Kota, saya Bupati. Orang ini jujur, oke, saya kenal dia gitu loh," kenangya.

Ahok pun legowo jika nantinya Djarot juga mengurus urusan partai. Sebab, Djarot memang tercatat sebagi Ketua DPP PDIP bidang organisasi dan keanggotaan.

"Memang dia orang politik lah, dia enggak bisa kerja full karena dia Ketua DPP mesti keliling, ke mana-mana. Tapi orangnya oke lah. Kalau kamu mesti memaksa saya pilih orang partai politik, ya saya pilih dia," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement