Ahad 31 Jul 2016 16:57 WIB

Sebagian Besar Wilayah Sukabumi Rawan Bencana

Rep: Riga Iman/ Red: Nur Aini
Sejumlah petugas tim SAR saat melakukan evakuasi korban bencana (ilustrasi).
Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Sejumlah petugas tim SAR saat melakukan evakuasi korban bencana (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,SUKABUMI — Sebagian besar kecamatan di Kabupaten Sukabumi dikategorikan sebagai wilayah rawan bencana. Hal ini didasarkan pada sudut pandang geologi.

"Di Sukabumi terdapat sesar atau patahan Cimandiri yang membentang cukup luas,’’ ujar Kepala Bidang Air Tanah dan Geologi Lingkungan, Dinas Pengelolaan Energi dan Sumber Daya Mineral (PESDM) Kabupaten Sukabumi, Agus Permana kepada wartawan Ahad (31/7).

Bentangan tersebut mulai dari Kecamatan Gegerbitung, Palabuhanratu hingga perbatasan dengan Kabupaten Bandung. Selain sesar Cimandiri, kata Agus, terdapat sesar lainnya seperti Sesar Walat yang berada di utara Sukabumi. Keberadaan sesar seperti Cimandiri misalnya cukup berbahaya pergerakan tanahnya. Hal ini karena ketika terjadi pergerakan sedikit saja maka dampaknya akan terasa cukup kuat.

Dari fakta itu, ujar Agus, diperkirakan ada sekitar 90 persen kecamatan dari 47 kecamatan yang rawan bencana dari sudut geologi. Oleh karena itu, menurut Agus, kerawanan bencana dari segi geologi ini harus jadi perhatian khusus terutama dalam upaya perencanaan pembangunan. Langkah yang dilakukan yakni pengaturan tata ruang pembangunan yang salah satunya mengacu pada peta kerawanan bencana. Hal ini untuk mencegah terjadinya bencana yang menyebabkan korban jiwa maupun materi.

.Agus mencontohkan, peristiwa pergerakan tanah di Kecamatan Curug Kembar. ‘’ Meskipun jarak lokasi bencana dengan sesar Cimandiri cukup jauh, namun kemungkinan tetap ada pengaruhnya,’’ ujarnya. Jarak lokasi bencana ke sesar Cimandiri mencapai sekitar 15 kilometer. Di Curug Kembar terdapat dua desa yang terkena dampak pergerakan tanah yakni Nagrakjaya dan Cimenteng. Jumlah rumah warga yang mengalami kerusakan akibat bencana tersebut mencapai ratusan unit.

Baca juga: Tanggap Darurat Bencana Pergerakan Tanah Sukabumi Diperpanjang

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement