Senin 09 Dec 2019 06:21 WIB

Rp 25 M Total Kerugian Akibat Bencana di Sukabumi

Kerugian akibat bencana di Sukabumi selama Januari-Oktober 2019.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Nashih Nashrullah
Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mengamati salah satu rumah rusak terdampak bencana gerakan tanah di Desa Kertaangsana, Kecamatan Nyalindung, Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (2/5/2019).
Foto: Antara/Budiyanto
Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mengamati salah satu rumah rusak terdampak bencana gerakan tanah di Desa Kertaangsana, Kecamatan Nyalindung, Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (2/5/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI— Bencana di Kabupaten Sukabumi menyebabkan kerugian yang cukup besar. Sebabnya dalam kurun waktu Januari hingga Oktober 2019 bencana di Sukabumi mengakibatkan kerugian hingga Rp 25 miliar.  

Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi menyebutkan, total bencana dalam periode Januari hingga Oktober 2019 mencapai sebanyak 545 bencana dengan total kerugian Rp 25,4 miliar. 

Baca Juga

 ‘’Kerugian terbesar terjadi pada kurun waktu triwulan pertama 2019 sebesar Rp 6 miliar,’’ ujar Koordinator Pusdalops BPBD Kabupaten Sukabumi, Daeng Sutisna, kepada Republika.co.id Senin (9/12). 

Pada triwulan pertama Januari hingga Maret 2019 tercatat sebanyak 219 bencana dengan nilai kerugian Rp 6,2 m. Rincian bencana yakni kebakaran 20, longsor 118, banjir 18, angin kencang 32, gempa bumi tujuh kejadian, pergerakan tanah 13, dan lain-lain tujuh.

Berikutnya, ungkap Daeng, pada triwulan kedua April hingga Juni 2019 119 bencana dengan nilai kerugian Rp 8,1 m Jenis bencana mulai kebakaran 29, longsor 51, banjir 10, angin kencang tujuh kejadian, pergerakan tanah tiga, kekeringan tujuh, dan lain-lain 12. 

Pada triwulan tiga Juli hingga September 2019 sebanyak 167 kejadian dengan kerugian bencana Rp 9,4. Rincian jenis bencana yakni kebakaran 56, longsor tujuh, angin kencang satu kejadian, gempa bumi 25, kekeringan 49, dan lain-lain 29.

Terakhir Oktober 2019 sebanyak 40 kejadian dengan nilai kerugian Rp 1,652 m. Rinciannya jensi bencana kebakaran 15, longsor enam, angin kencang enam, pergeakan tanah 3 dan kekeringan tiga, serta lain-lain tiga. Sementara pada rentang November masih dalam penghitungan.

Menurut Daeng, pada November dan Desember ini intensitas hujan mulai tinggi. Sehingga potensi terjadinya bencana meningkat. Sehingga kasus bencana dikhawatirkan naik dan warga diminta meningkatkan kewaspadaan menghadapi bencana terutama banjir, longsor dan angin kencang.n riga nurul iman

 

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement