REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dua bulan jelang PON ke-19 di Jabar berlangsung, Progres pengerjaan Tol Soreang - Pasirkoja (Soroja) baru dikerjakan 50 persennya. Tol ini merupakan akses jalan menuju Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung dan pada pelaksanaan PON nanti ada 11 cabang olahraga yang akan diselenggarakan di sana.
Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Barat Iwa Karniwa, melihat langsung pengerjaan proyek tol yang membentang 11 kilometer itu, pada Rabu (27/7), siang di i lokasi Kampung Pamentasan.
Menurut Dirut PT Citra Marga Lintas Jabar (CMLJ) Bagus Medi Suarso, pengerjaan tol Soroja saat ini baru 45-50 persen. Namun, September bisa mencapai 90 persen. "Saat ini, pembangunan tengah dalam tahap konstruksi jembatan," ujar Bagus.
Bagus mengatakan, pembangunan Tol Soroja mengalami deviasi atau penyimpangan karena beberapa kendala yang ditemukan di lapangan beberapa waktu terakhir. Seperti cuaca yang tidak bisa diprediksi, sehingga pengerjaan akan cukup menghambat. "Sangat mengganggu memang masalah cuaca ini," katanya.
Dalam beberapa hari ini, kata dia, cuaca cukup bagus sehingga pengerjaan akan dikebut selama 24 jam.
Kalau pengerjaan terus dilakukan 24 jam, Ia yakin pada September atau pada saat berlangsungnya PON, Tol Soroja akan menyentuh penyelesaian di 90 persen.
Jadi, kata dia, masih terbuka lebar Tol Soroja digunakan sebagai akses menuju Jalak Harupat. Karena ada beberapa cabang olah raga yang dipertandingkan di sana. Pihaknya, terus menerus melakukan pengerjaan agar target September 90 persen bisa tercapai.
"Jadi PON bisa dilalui. Insya Allah aman. Kami ingin konstruksi ini bagus, jangan sudah digunakan rusak," katanya.
Sekda Jabar Iwa Karniwa mengatakan, ada beberapa kendala ditemukan di lapangan saat pengerjaan tol dilakukan. Salah satunya masalah pembebasan lahan yang saat ini masih dijumpai. Menurutnya, lahan yang sudah dibebaskan sudah mencapai 96,08 persen atau sudah mencapai 114,46 hektare dari 119 hektare yang harus dibebaskan.
"Pembebasan ini terkait tanah wakaf satu bidang tanah makan yang tidak ingin dijual. Ini kami mohon Bupati bisa segera tuntaskan," katanya.
Masalah lainnya, kata dia, deviasi pengerjaan yang cukup molor dari yang direncanakan. Kendala lainnya, terbenturnya dana pembebasan sisa lahan yang tidak dianggarkan Kemen Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat. Masalah itu sudah ditemukan solusi lewat dana talangan dari kontraktor yang mencapi Rp 53 miliar.
Namun, Iwa yakin, September nanti pengerjaan Tol Soroja bisa digunakan meski belum rampung sepenuhnya. "Kami optimis bisa digunakan PON 14 September. Karena permasalaahan yang muncul bisa diatasi," katanya.