REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bakal calon gubernur DKI Jakarta Yusril Ihza Mahendra mengaku tidak ambil pusing dengan berbagai survei yang menyebut elektabilitas dirinya masih tertinggal jauh dibandingkan pejawat Basuki T Purnama alias Ahok. Menurut dia, angka-angka yang dirilis sejumlah lembaga survei itu tidak menggambarkan kondisi yang sebenarnya.
Survei semiterbuka yang dirilis Saiful Mujani Research Center (SMRC) beberapa waktu lalu mengungkapkan, elektabilitas Ahok saat ini berada di urutan teratas dengan perolehan angka 53,4 persen suara. Sementara, Yusril berada di posisi kedua dengan raihan 10,4 persen suara.
"Kalau yang disurvei itu banyak nama, saya katanya hanya didukung 10 persen responden. Tapi kalau head to head, hasilnya justru berbeda. Versi Saiful Mujani mengatakan, Pak Ahok 53 persen, saya 26 persen," ujar Yusril saat ditemui wartawan di Jakarta, Selasa (26/7).
Pakar hukum tata negara itu menambahkan, hasil survei head to head yang dirilis beberapa lembaga lainnya justru menunjukkan selisih elektabilitas antara dia dan Ahok kian menipis. Menurut Yusril, kondisi tersebut membuatnya semakin optimistis untuk ikut bertarung dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2017.
"Sebagai perbandingan, posisi head to head pada survei-survei lainnya ada yang menyebut Ahok 43 persen, saya 34 persen. Ada juga yang merilis Ahok 40 persen, saya 35 persen. Jadi, santai saja (menanggapi survei-survei itu)," kata Yusril lagi.