Selasa 26 Jul 2016 07:34 WIB

Ini Kronologi Ibu Dwi Melahirkan di Atas Kereta

Kereta Api/Ilustrasi
Foto: Republika
Kereta Api/Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JEMBER -- Seorang ibu melahirkan bayinya di dalam kereta api Probowangi jurusan Banyuwangi-Surabaya yang merupakan wilayah Daerah Operasi 9 Jember, Jawa Timur.

"Bayi yang lahir di KA bernomor 220 itu merupakan buah hati ketiga dari pasangan suami-istri, Eko dan Dwi Agustina. Mereka merupakan warga RT 02 RW 82 Desa/Kecamatan Rogojampi, Kabupaten Banyuwangi," kata Manajer Humas PT KAI Daerah Operasi (Daop) 9 Krisbiyantoro saat dihubungi di Jember, Selasa dini hari.

Menurut dia, pasangan suami-istri itu berangkat bersama anggota keluarga lainnya naik KA Probowangi pada Senin (25/7) sore. Mereka ingin liburan ke rumah keluarganya yang berada di Kecamatan Rambipuji, Kabupaten Jember.

"Berdasarkan pengakuan keluarga, dokter memprediksi bayi itu akan lahir sekitar satu bulan lagi, sehingga Dwi bersama keluarganya bepergian lintas kabupaten untuk silaturahmi ke sanak-saudaranya di Jember," tuturnya.

Dwi Agustina sebenarnya sudah merasakan perutnya mulas ketika kereta api berada di sekitar Stasiun Kalibaru, Kabupaten Banyuwangi. Namun mereka mengira hal itu hanya dirasa mulas biasa yang sering dialami oleh ibu hamil.

Ia menjelaskan pihak keluarga akhirnya menyadari kalau Dwi akan melahirkan bayi. Saat itu perjalanan KA Probowangi berada di sekitar Stasiun Ledokombo. Petugas PT KAI Daop 9 kemudian mencari informasi keberadaan penumpang yang berprofesi di bidang kesehatan, khususnya yang bisa membantu persalinan.

Baca juga, Wanita India Melahirkan pada Usia 70 Tahun.

"Petugas mendapati dua praktisi kesehatan yakni Yulis Istina yang duduk di KA Ekonomi 4 dan Dian Eka yang menempati KA Ekonomi 1, namun proses persalinan tetap dilakukan di tempat duduk ibu hamil yang akan melahirkan tersebut yakni di kereta 3," katanya.

Petugas PT KAI, lanjut dia, berusaha mensterilkan lokasi kereta 3 selama proses persalinan berlangsung, meskipun kejadian yang langka itu sangat menarik perhatian para penumpang.

Persalinan tersebut berlangsung singkat dan setelah lahir, bayi beserta keluarganya berhenti dan turun di Stasiun Kalisat untuk "dilarikan" ke puskesmas setempat karena tali pusar bayi tersebut belum dipotong. "Bayi itu masih ada di Puskesmas Kalisat dan rencananya pihak keluarga Dwi Agustina yang berada di Rogojampi akan menjemput untuk langsung dibawa ke rumahnya," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement