Senin 25 Jul 2016 15:22 WIB

Lahan Sawah Minim, Sukabumi Genjot Intensifikasi Pertanian

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Karta Raharja Ucu
Sawah (ilustrasi)
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Sawah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Pemkot Sukabumi berupaya menggenjot upaya intensifikasi pertanian. Hal ini dilakukan karena luasan areal pertanian di Kota Sukabumi jumlahnya sedikit dan tidak mungkin bertambah.

Data Dinas Pertanian, Perikanan, dan Ketahanan Pangan (DP2KP) Kota Sukabumi menyebutkan, luas areal persawahan di Sukabumi mencapai 1.480 hektare. "Pemkot sekarang ini lebih fokus pada upaya intensifikasi pertanian dengan meningkatkan produktivitas,’’ ujar Sekretaris DP2KP Kota Sukabumi Ate Rahmat kepada wartawan Senin (25/7).

Menurut dia, tingkat produktivitas padi di Sukabumi mencapai rata-rata nasional yakni 6,7 ton per hektare. Hal ini melampaui target produktivitas padi Jawa Barat. Sehingga di Jabar, Sukabumi menjadi salah satu yang tinggi tingkat produktivitasnya.

Untuk meningkatkan produktivitas lanjut Ate, DP2KP menggiatkan penyuluhan dan pelatihan terkait penerapan teknologi pertanian terbaru yang tepat guna. Selain itu dengan menerapkan pola pemupukan yang tepat waktu, jumlah, dan tepat sasaran.

Pemkot juga sambung Ate, memberikan bantuan peralatan sarana produksi pertanian kepada kelompok tani. Kebijakan tersebut dinilai efektif dalam meningkatkan produktivitas pertanian.

Di sisi lain Ate mengungkapkan, lahan persawahan di Kota Sukabumi memang kecil kemungkinan untuk bertambah. Pasalnya, lahhan kota memang sedikit bila dibandingkan dengan Kabupaten Sukabumi.

Ate mengatakan, luasan lahan pertanian yang ada saat ini coba dipertahankan dari berbagai kepentingan yang menyebabkan alih fungsi lahan. Fenomena ini disebabkan kawasan perkotaan seringkali dijadikan kawasan perumahan maupun perbelanjaan.

Namun terang Ate, hingga pertengahan 2016 ini belum ada lahan persawahan yang dialihfungsikan. Pasalnya, bila ada perubahan maka biasanya ada langkah koordinasi dari Badan Penananam Modal dan Pelayanan Terpadu Sukabumi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement