REPUBLIKA.CO.ID, SUNGAILIAT -- Pemkab Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memaksimalkan pengembangan potensi pertanian dengan mendorong petani setempat mengelola area persawahan. Hal itu guna meningkatkan produksi panen padi sawah.
"Saya mendorong petani untuk memaksimalkan menggarap area persawahan yang tersedia guna membantu meningkatkan produksi panen padi sawah," kata Bupati Bangka Mulkan di Sungailiat, Senin (1/8/2022).
Dia mengatakan, masih terdapat ribuan hektare lahan sawah yang ditinggalkan petani dengan berbagai alasan seperti beralih ke sektor pertambangan maupun beralih kegiatan perkebunan. "Dari sekitar 2.500 hektare luas area persawahan, hanya 1.000 hektare yang digarap petani atau masih ada 1.500 hektare area sawah yang ditinggalkan petani," jelas Mulkan.
Mulkan mengakui masih terdapat hambatan petani di daerah itu dalam menggarap persawahan. Seperti belum meratanya infrastruktur irigasi atau masih mengandalkan perairan tadah hujan.
"Secara bertahap kami telah menyediakan sarana irigasi seperti pembangunan embung atau waduk penampungan air irigasi pertanian," kata Mulkan.
Sektor pertanian ditetapkan sebagai salah satu sektor unggulan dan menjadi perhatian serius yang terus dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan bahan pangan pokok. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Bangka sampai akhir 2021, kemampuan produksi panen padi mencapai rata-rata 3.742 ton lebih atau mengalami peningkatan produksi dibanding tahun 2020 yang hanya mencapai 3.379 ton.
Kebutuhan bahan pokok atau beras masyarakat di Kabupaten Bangka sebagian besar dipasok dari daerah lumbung padi seperti pulau Jawa dan Sumatra. "Saya berharap kedepannya secara bertahap area sawah yang tersedia dan tersebar di sejumlah wilayah kecamatan dapat dikelola oleh petani sehingga membantu pemenuhan kebutuhan beras lokal," jelasnya.