REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak meminta para Pangdam, Dandim hingga Babinsa segera menelusuri sungai-sungai besar di Pulau Jawa yang menyimpan banyak air untuk dialirkan pada lahan persawahan.
"Tolong kepada Pangdam, Dandim, sampai Babinsa segera menelusuri sungai di wilayah masing masing yang tidak kering di saat musim kemarau," kata KSAD dalam keterangan di Jakarta, Selasa (12/3/2024).
Permintaan KSAD tersebut merupakan upaya TNI dalam mendukung program pompanisasi Kementerian Pertanian yang sebelumnya telah menggelar penandatanganan kerja sama dalam upaya meningkatkan produktivitas pertanian Indonesia.
Sebagai langkah awal, KSAD memerintahkan para Babinsa melakukan survei lapangan dengan mendatangi pemukiman warga dan mencari sebanyak mungkin informasi mengenai sungai deras. Jika dirasa cocok, maka sungai tersebut langsung dipasangi pipa untuk selanjutnya menggunakan pompa.
"Babinsa datang dan ngobrol dengan penduduk, setelah itu baru survei tempatnya. Segera cek sungai yang ada dan kalau memang kontur tanahnya menurun langsung saja pasang pipa," katanya.
Di sisi lain, kata KSAD, Babinsa juga diharapkan mampu menentukan lokasi pengeboran sumur air bersih untuk dialirkan pada masyarakat di sekitarnya. Air bersih sangat diperlukan karena masih banyak masyarakat yang menggunakan air yang kurang memadai.
"Pompanisasi ini selaras dengan upaya kita untuk pengadaan air bersih bagi masyarakat. Kita pastikan akan langsung melakukan eksekusi dalam merealisasikan kebutuhan air," katanya.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memastikan kolaborasi antara Kementan dan TNI akan menghasilkan produksi yang lebih baik karena sistem pompa dilakukan secara merata sampai pada tingkat desa.
Amran berharap TNI dapat mengawal secara langsung jalannya pembangunan pertanian nasional sehingga bisa swasembada pangan.
"Kita sinergi dengan Pak KSAD TNI dan Insya Allah target kita bisa kita capai dalam waktu yang cepat," katanya.
Kementan saat ini, lanjut Amran, sedang bergerak cepat meski mayoritas wilayah baru masuk musim panen, Kementan sudah bersiap untuk melakukan percepatan tanam. Langkah ini diambil untuk mengejar panen pada Juli-Oktober mendatang.
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Ali Jamil mengatakan bahwa penandatanganan nota kesepahaman perluasan areal tanam (PAT) padi melalui kegiatan pompanisasi akan dimasifkan di seluruh pulau Jawa.
“Upaya bersama ini mampu meningkatkan produktivitas. Saya berharap percepatan tanam ini bisa kita lakukan melalui pompanisasi. Paling besar Jawa Timur karena luas baku sawahnya paling besar," ujar Ali.