REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Pemerintah Kota Sukabumi pada 2019 ini menargetkan luasan tanam padi seluas 3.196 hektare. Luasan areal pertanian ini tersebar di tujuh kecamatan yang ada di Kota Sukabumi.
‘’ Tahun ini target luasan tanaman padi mencaoai 3.196 hektare,’’ ujar Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Sukabumi, Kardina Karsoedi kepada Republika.co.id Ahad (3/3). Jumlah ini optmistis bisa tercapai dengan kondisi cuaca yang mendukung.
Data DKP3 Kota Sukabumi menyebutkan, total lahan pertanian di Kota Sukabumi mencapai 1.484 hektare. Sehingga luasan tanaman padi ini merupakan dua kali musim tanam atau lebih.
Menurut Kardina, pada akhir Februari 2019 lalu musim panen padi mulai berlangsung di sejumlah titik. Diperkirakan musim panen raya padi akan terus berlanjut pada Maret dan April 2019.
Kardina berharap hasil panen padi tahun ini bisa maksimal dan sesuai harapan petani. Sehingga produksi padi ini bisa menambah pasokan ketersediaan pangan bagi daerah.
Meskipun diakui Kardina, pasokan padi bagi Sukabumi sebagian besar didatangkan dari luar daerah. Sebabnnya areal lahan pertanian di Kota Sukabumi jumlahnya sedikit karena terbentur lahan kota yang minim.
Lahan persawahan di perkotaan kata Kardina memang rawan beralih fungsi ke bidang yang lain seperti perumahan maupun yang lainnnya. Dalam kondisi tersebut pemkot berupaya mempertahankannya dengan mengacu pada amanah Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2009 tentang Perlindungan Lahan Pangan Pertanian Berkelanjutan dan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 1 tahun 2016.
Saat ini lahan pertanian pangan berkelanjutan (LP2B) seluas 321 hektare. Ke depan lanjut Kardina, DKP3 masih melakukan sosialisasi kepada pemilik lahan pertanian agar lahannya ikut dalam program LP2B. Intinya pemerintah hadir untuk mengurangi laju percepatan alih fungsi lahan pertanian.
Lebih lanjut Kardina menuturkan, dalam dua tahun terakhir di Kota Sukabumi terjadi penyusutan lahan pertanian. Pada dua tahun yang lalu lahan pertanian mencapai seluas 1.608 hektare. Kini lahan pertanian yang tersisa hanya 1.484 hektare