REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Sukabumi, Jawa Barat mengklaim hasil produksi pertanian November untuk komoditas padi mengalami peningkatan yang signifikan.
"Pada November ini produksi padi mencapai 21,178 ton gabah kering panen (GKP), padahal biasanya produksi GKP di bawah 20 ton setiap bulannya," kata Kepala DKP3 Kota Sukabumi Kardina Karsoedi di Sukabumi, kemarin.
Bahkan, menurutnya pada Desember diperkirakan produksi GKP mencapai 23 ton atau melebih dari target yang telah ditentukan. Walaupun luas lahan pertanian di Kota Sukabumi hanya 1.540 hektare, tapi produktivitasnya cukup tinggi.
Lanjut dia, dari tujuh kecamatan hanya ada dua kecamatan yang menjadi daerah penghasil produksi pertanian terbanyak. Yakni Cibeureum dan Lembursitu.
Kedua kecamatan tersebut merupakan sentra penghasil produksi pertanian terbesar di Kota Sukabumi, karena masih terdapat sawah atau lahan pertanian yang masih cukup luas dibandingkan lima kecamatan lainnya.
Adapun luas areal persawahan yang ada di Kecamatan Cibeureum mencapai 449 hektare dan Kecamatan Lembursitu mencapai 306 hektare.
"Walaupun Kota Sukabumi hanya memiliki lahan pertanian yang sempit, tetapi untuk memenuhi kebutuhan pangan warga kami berupaya menggenjot produksi dengan meningkatkan produktivitas," tambahnya.
Kardina mengatakan harus diakui suplay atau pasokan pangan untuk warga Kota Sukabumi mayoritas berasal dari luar daerah. Sebab, daerah ini bukan merupakan daerah penghasil komoditas pertanian.
Tetapi, pihaknya menjamin ketersediaan pangan tidak akan kekurangan apalagi sampai terjadi kelangkaan. Selain itu, untuk menekan angka alih fungsi lahan pertinian, pihaknya sudah membuat Peraturan Daerah tentang Lahan Pertanian Produktif dan Berkesinambungan.