Jumat 08 Jul 2016 15:34 WIB

Sampah Menumpuk di Pinggir Jalan Raya Utama Kabupaten Bandung

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Nur Aini
Tumpukan sampah (ilustrasi)
Foto: Republika/ Aditya
Tumpukan sampah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Sampah banyak berserakan dan menumpuk di beberapa titik ruas jalan raya Kopo Sayati, Margahayu, Kabupaten Bandung, pada hari pertama Lebaran kemarin. Warga sekitar dan pengguna jalan yang sedang mudik ke sanak saudaranya di Bandung, pun mempertanyakan keberadaan petugas kebersihan dari Pemkab Bandung.

Salah seorang warga Margahayu, Asep Suhanda menuturkan, sebetulnya keberadaan tumpukan sampah yang lama-kelamaan berserakan ke tengah jalan itu sudah ada sejak beberapa hari sebelum Lebaran. Sampah yang menumpuk di depan jejeran pertokoan di Kopo Sayati itu sempat diangkut oleh petugas pada Jumat (1/7) lalu.

"Sampahnya mah sudah sempat diangkut. Terakhir pas minggu kemarin, sekitar hari Jumat. Sampahnya makin menumpuk, mungkin karena petugasnya libur sejak pengangkutan terakhir itu," ujar dia, Jumat (8/7).

Asep pun menyadari, hanya dalam waktu yang singkat, sampah-sampah itu sudah kembali menumpuk. Menurutnya, sampah dari dapur cukup banyak. Sebagian besar berasal dari pemukiman di bilangan Kopo Sayati, Margahayu.

"Makin numpuk lagi sampahnya karena ada juga pengguna jalan yang lewat terus tiba-tiba buang sampah ke tumpukan di pinggir jalan," kata dia. Pengguna jalan yang membuang sampah ke tumpukan sampah pinggir jalan Kopo Sayati ini, menurut dia, juga karena tidak adanya petugas pengangkut sampah di pemukimannya.

Selain Asep, warga lain, Maman Suherman, pun mengeluhkan kondisi tersebut. Karena, bagi dia, jalan raya Kopo Sayati adalah jalan utama untuk bisa sampai ke daerah Ibu Kota Kabupaten Bandung, Soreang, dan sejumlah objek wisata di Ciwidey dan Rancabali.

Ia mengatakan jika sampahnya saja tidak bisa ditata dan dikelola dengan maksimal, maka anggapan pengguna jalan dari luar Bandung terhadap Kabupaten Bandung pun akan buruk. Apalagi, kata dia, berserakannya sampah ini makin tampak tepat di hari Lebaran dan setelahnya. Padahal di hari itu, pengendara di jalan Kopo Sayati akan semakin bertambah karena hendak menuju objek wisata di daerah Ciwidey ataupun di Pangalengan.

Tak jarang, sebagai warga asli situ, Maman kerap ditanyai pengguna jalan soal kenapa banyak sampah yang berserakan di jalan. Bahkan sampai ada yang terlindas kendaraan sehingga isi sampahnya menjadi tercecer. "Banyak pengguna jalan yang heran juga. Kenapa bau sampah begini. Sampai banyak lalat yang beterbangan," kata dia.

Selain di jalan Kopo Sayati, tumpukan sampah juga terlihat di beberapa ruas jalan lain di jalan raya Katapang-Soreang dan di jalan Gading Tutuka. Warga lebih memilih membuang sampah di pinggir jalan dengan harapan bisa langsung diangkut oleh petugas. Karena, kalau membuang sampah di kawasan pemukimannya, sering tak terangkut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement