Kamis 07 Jul 2016 13:07 WIB

Tito: Polisi Dianggap Kafir Harbi oleh Jaringan Teroris

Rep: Agus Raharjo/ Red: Bayu Hermawan
Kepala BNPT Komjen Pol Tito Karnavian
Foto: Antara/ Widodo S. Jusuf
Kepala BNPT Komjen Pol Tito Karnavian

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon Kapolri Komjen Tito Karnavian mengakui anggota polisi telah sejak lama menjadi incaran pelaku terorisme. Kasus bom bunuh diri di Maporestabes Solo menunjukan jika target kelompok terorisme belum berubah.

"Iya, memang dia mau menarget polisi," ujarnya.

Mantan Kepala Densus 88 Antiteror itu mengungkapkan sejak memerangi teroris, anggota polisi memang menjadi target incaran dari para pelaku teror.

Menurutnya penyebab jaringan terorisme mengincar polisi karena aparat kepolisianlah yang paling depan memerangi mereka. Jadi, Aparat kepolisian dianggap sebagai Kafir Ha‎rbi, pihak yang boleh diperangi dan dianggap halal darahnya.

"Karena kepolisian diangap kafir harbi (kafir yang boleh diperangi), kafir yang memerangi mereka," tegasnya.

Jadi, wajar kalau peningkatan tindakan teroris lebih menarget aparat kepolisian. Sebab, siapapun yang memerangi pelaku teror menjadi target prioritas teroris.

"Meskipun sesama muslim," ucapnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, aksi bom bunuh diri terjadi di Mapolresta Solo pada Selasa (5/6) lalu. Pelaku yang diketahui bernama Nur Rohman meledakan bom yang dibawanya, dan melukai petugas Provost Polresta Solo Brigadir Bambang.

Hasil penelusuran diketahui jika pelaku masih merupakan jaringan dari pelaku teror bom di Thamrin, Jakarta Pusat, yang terjadi pada Januari silam.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement