REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Boy Rafli Amar mengatakan terduga teroris Gigih Ramat Dewa (GRD) berperan sebagai fasilitator jaringan teroris. Ia bertugas untuk menyalurkan dana sekaligus memberangkatkan WNI yang hendak ke Suriah.
Boy mengatakan sebelumnya tersangka bom bunuh diri Polresta Solo, Nor Rohmat (NR) menjemput Ali dari Batam. Kemudian NR membawa Ali ke Bogor dan terakhir menitipkan Ali ke Abu Mus'ab di Bekasi.
Ali sendiri merupakan warga Iugur yang ditampung oleh Gigih Ramat Dewa (GRD) bersama seorang warga Iugur lainnya, Doni. Sampai kemudian Densus berhasil mengamankan Ali dan Abu Mus'ab saat keduanya berada di Bekasi beberapa waktu lalu.
"GRD menjadi fasilitator keberangkatan jaringan terduga teroris dari Indonesia menuju Suriah melalui Turki," ungkap Boy.
Dalam memberangkatkan jaringannya ini kata Boy, dibantu juga oleh WNI yang berada di Turki. Selanjutnya GRD juga diduga sebagai penerima dan penyalur dana untuk kegiatan radikalisme yang bersumber dari Bahrun Naim.
"GRD dan Bahrun Naim pernah merencanakan untuk meluncurkan roket dari Batam," ujar Boy.