Rabu 17 Aug 2016 17:12 WIB

Polisi Tingkatkan Kewaspadaan Setelah Penangkapan Teroris

Polisi membawa kantong berisi jenazah Nur Rohman, pelaku bom bunuh diri di Mapolresta Solo, Jawa Tengah, Selasa (5/7).  (Antara/Maulana Surya)
Polisi membawa kantong berisi jenazah Nur Rohman, pelaku bom bunuh diri di Mapolresta Solo, Jawa Tengah, Selasa (5/7). (Antara/Maulana Surya)

REPUBLIKA.CO.ID, LAMPUNG TENGAH -- Kepala Kepolisian Resor Lampung Tengah AKBP Dono Sembodo mengatakan, seluruh jajaran kepolisian di daerah itu meningkatkan kewaspadaan setelah penangkapan dua terduga teroris.

"Jajaran sampai tingkat Polsek makin waspada guna mengantisipasi segala kemungkinan terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan," kata Kapolres saat menghadiri pengibaran sejuta bendera di Lapangan Merdeka Lampung Tengah, Rabu (17/8).

Menurut dia, pihaknya akan selalu siap untuk melakukan pengamanan terhadap ancaman terorisme di daerah itu.

"Seperti kegiatan hari ini, pihaknya juga menurunkan tim untuk melakukan pengamanan guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan," katanya.

Kemarin, Tim Densus 88 antiteror Mabes Polri telah membawa dua terduga teroris di Dusun I Tirto Kencono, Kampung Tanggulangin Punggur, Lampung Tengah, Senin (15/8). Ia juga menyebutkan, kedua terduga teroris yang ditangkap itu merupakan warga asli Lampung Tengah.

"Hanya saja mereka berdua mengontrak rumah atau warnet Azzahra tersebut, bahkan pemantauan terhadap terduga sudah sejak lima tahun lalu," kata dia.

Sebelumnya, anggota Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri menciduk terduga jaringan bom Polresta Surakarta Dwiatmoko alias Abu Ibrahim Al Atsary di Lampung.

"Diduga tersangka (Dwiatmoko) terlibat bom bunuh diri Mapolresta Surakarta," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Polisi Agus Rianto di Jakarta, Selasa.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement