Selasa 16 Aug 2016 15:03 WIB

Polri Ciduk Terduga Jaringan Bom Solo

Polisi membawa kantong berisi jenazah Nur Rohman, pelaku bom bunuh diri di Mapolresta Solo, Jawa Tengah, Selasa (5/7).  (Antara/Maulana Surya)
Polisi membawa kantong berisi jenazah Nur Rohman, pelaku bom bunuh diri di Mapolresta Solo, Jawa Tengah, Selasa (5/7). (Antara/Maulana Surya)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri menciduk terduga jaringan bom Polresta Surakarta Dwiatmoko alias Abu Ibrahim Al Atsary di Lampung.

"Diduga tersangka (Dwiatmoko) terlibat bom bunuh diri Mapolresta Surakarta," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Polisi Agus Rianto, Selasa (16/8).

Agus menuturkan Dwiatmoko juga diduga sebagai close contact Bahrunaim yang menyiapkan bom dan bersedia melakukan amliyah.

Polisi meringkus Dwiatmoko di Warung Internet Az Zahra Jalan Raya Pungkur Kecamatan Punggur Lampung Tengah pada Senin (15/8) sekitar pukul 13.30 WIB.

Pria kelahiran Lampung 24 April 1978 itu berprofesi usaha warung internet dan perbaikan komputer.

Selain itu, anggota Densus 88 Antiteror Polri juga menangkap tersangka Asep alias Asep Bordir di Bumi Agung Muara Dua Kabupaten Ogan Komering Ulu Sumatera Selatan.

Tersangka yang bekerja sebagai pekerja bordir di Toko Bordir Kapten itu diduga terlibat transaksi penjualan senjata api ilegal pada Februari 2016. Dijelaskan Agus, Asep bersama tersangka Gaza diperintahkan Abu Faisal berangkat ke Muara Dua Sumatera Selatan.

Selanjutnya, tersangka Pujianto bertemu Abu Faisal bersama Asep dan Gaza bertransaksi tiga pucuk senjata api revolver seharga Rp15 juta.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement