Kamis 23 Jun 2016 21:11 WIB

Bentrok Menolak Ahok, Polisi Lukai Juru Damai Warga

Rep: Ahmad Islamy Jamil/ Red: Ilham
  Warga melintas berlatar penolakan pengusuran di kawasan Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara , Selasa (5/3).(Republika/Tahta Aidilla)
Warga melintas berlatar penolakan pengusuran di kawasan Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara , Selasa (5/3).(Republika/Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID, REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang juru damai antara polisi dan warga Penjaringan, Jakarta Utara yang bentrok menjadi sasaran kemarahan polisi. Sulaimansyah alias Herman, warga Kampung Luar Batang itu menderita luka-luka hingga dilarikan ke rumah sakit.

"Bang Herman lagi negosiasi meminta warga dan aparat sama-sama mundur. Tapi celakanya dia malah jadi sasaran," kata seorang saksi mata, Iqbal Ghizem, Kamis (23/6).

Menurut Iqbal, saat kericuhan terjadi, Herman berusaha meredam emosi para demonstran. Sebab, di Kampung Luar Batang, nama Herman cukup dikenal warga. Pria itu dihormati karena dulu pernah menjabat Sekretaris Masjid Jami Keramat Luar Batang selama beberapa tahun.

Warga Penjaringan, Jakarta Utara menggelar aksi penolakan atas kunjungan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Massa aksi kemudian bentrok dengan aparat kemananan.

Saksi mata lain, Haji Oddie mengatakan, Herman mengalami luka cukup parah di bagian bibir dan dagunya. Saat ini, pria yang berprofesi sebagai guru mengaji itu telah dilarikan ke Rumah Sakit Atma Jaya, Penjaringan, untuk mendapatkan perawatan.

Ahok mendatangi Jakarta Utara untuk meresmikan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Penjaringan Indah di Jalan Wacung RW 16, Penjaringan, Kamis (23/6) sore. Warga menolak Ahok sebagai buntut kekecewaan mereka yang merasa dizalimi oleh berbagai kebijakan Ahok yang sewenang-wenang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement