REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ratusan massa Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) mendatangi Gedung Balai Kota DKI Jakarta. Kehadiran mereka dalam rangka meminta Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) ditangkap KPK dalam dugaan korupsi RS Sumber Waras, kasus dugaan korupsi reklamasi Teluk Jakarta dan penyalahgunaan diskresi.
"Buruh menuntut KPK tetapkan Ahok jadi tersangka. Apabula KPK tidak memperhatikan tuntutan buruh ini maka aksi akan dilakukan terus menerus," kata Presiden KSPI Said Iqbal, Rabu (1/6).
Said Iqbal menilai kebijakan Ahok terlalu mengedepankan uang CSR dari pengembang untuk proyek pembangunan Rusun atau RPTRA. Ia mengkhawatirkan jika hal itu bisa membuat pemprov bergantung pada pengembang.
Menurut dia, sejumlah kebijakan Ahok seperti pelarangan unjuk rasa kecuali di tiga tempat (Monas, Parkir Timur Senayan dan DPR) dan penggusuran menggunakan unsur TNI-Polri serta penangkapan aktifis hanya berpihak pada pengusaha."Ini seperti ada pesanan pengusaha hitam kepada Ahok. Semua kebijakan ini adalah barter pemilik modal untuk membungkam aksi damai buruh," ujarnya.
Diketahui, massa buruh hadir sekitar pukul 11.00 WIB hingga mengakhiri aksi sekitar pukul 12.30 WIB. Setidaknya sekitar 200 personel kepolisian diturunkan guna mengamankan aksi unjuk rasa. Situasi lalu lintas nampak padat karena satu ruas Jalan Merdeka Selatan dipenuhi buruh.