Selasa 31 May 2016 22:32 WIB
Sambut World Tobacco Day

RZ Sosialisasikan Bahaya Rokok

RZ sosialisasi bahaya rokok di SDN 13 Pekanbaru Jl. Cempaka, Kel. Pulau Karam, Kec. Sukajadi, akhir pekan lalu. Foto: RZ
RZ sosialisasi bahaya rokok di SDN 13 Pekanbaru Jl. Cempaka, Kel. Pulau Karam, Kec. Sukajadi, akhir pekan lalu. Foto: RZ

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU--RZ (Rumah Zakat) cabang Pekanbaru menyelenggarakan sosialisasi bahaya rokok terhadap kesehatan di SDN 13 Pekanbaru Jl. Cempaka, Kel. Pulau Karam, Kec. Sukajadi, akhir pekan lalu. Kegiatan dilakukan dalam  rangka menyambut World Tobacco Day yang diperingati setiap tanggal 31 Mei.

 Saat ini ditaksir terdapat sekitar satu miliar manusia yang secara rutin mengepulkan asap tembakau, sebanyak 60 juta merupakan penduduk Indonesia. Satu nyawa melayang setiap enam detik, jumlah tersebut lebih tinggi dari angka kematian yang diakibatkan oleh HIV/AIDS, malaria atau bahkan TBC.
 
“Tren usia merokok meningkat pada usia remaja, yaitu pada kelompok umur 10-14 tahun dan 15-19 tahun. Berbeda dengan konsumsi rokok di banyak negara lain yang diprediksi akan menurun, diperkirakan angka perokok aktif di Indonesia akan naik menjadi 90 juta orang pada tahun 2025,” papar Fitriani Maulana, Relawan Kesehatan Pekanbaru dalam siaran pers yang diterima Republika,  Senin (30/5).
 
WHO menempatkan rokok ke dalam daftar utama pemicu penyakit mematikan seperti kanker, jantung dan paru-paru, serta diabetes. Setiap tahun enam juta manusia meninggal dunia akibat tembakau, 80 diantaranya berasal dari tingkat ekonomi rendah dan menengah.
 
“Sosialisasi bahaya rokok terhadap kesehatan ini hadir untuk mencerdaskan para generasi muda bangsa agar tidak menjadi bagian dari perokok yang secara perlahan sedang merusak dirinya sendiri. Semoga ini menjadi perhatian pemerintah, karena jika tidak dibarengi dengan kebijakan yang efektif, angka kematian akibat rokok bisa meningkat menjadi delapan juta orang per tahun pada 2030,” ujar Fitriani.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement