Senin 23 May 2016 21:31 WIB

Cegah Warga Masuk Zona Merah Sinabung, TNI Tutup Jalan dengan Beton

Rep: Issha Harruma/ Red: Bayu Hermawan
Kondisi rumah warga yang hangus terbakar dampak erupsi Gunung Sinabung, di Desa Gamber, Karo, Sumatera Utara, Ahad (22/5).
Foto: Antara/Irsan Mulyadi
Kondisi rumah warga yang hangus terbakar dampak erupsi Gunung Sinabung, di Desa Gamber, Karo, Sumatera Utara, Ahad (22/5).

REPUBLIKA.CO.ID, KARO -- Prajurit TNI akan memperketat penjagaan di pintu masuk menuju desa-desa yang berada di zona merah atau radius lima hingga tujuh kilometer dari puncak gunung Sinabung, Karo.

Dandim 02/05 Karo Letkol Inf Agustatius Sitepu mengatakan, pihaknya akan meningkatkan penjagaan di portal masuk menuju desa-desa tersebut.

"Pada zona yang sangat rawan, jalannya akan kita beton karena penjagaan dengan personel saja tidak cukup. Sekarang ada enam titik portal. Di sini ada satu," kata Agustatius saat mengunjungi portal menuju desa Gamber, Simpang Empat, Karo bersama Mensos Khofifah Indar Parawansa, Senin (23/5).

Ia melanjutkan, pemasangan beton di jalan utama menuju desa-desa yang masuk dalam zona merah merupakan upaya paksa yang harus dilakukan mengingat masih banyak masyarakat yang nekat. Ia pun berharap masyarakat dapat mematuhi larangan memasuki zona merah tersebut.

"Kalau jalur tikus itu di luar kemampuan. Itu kita bina kesadaran masyarakat, sosialisasi terus menerus. Kita bikin spanduk peringatan kan juga untuk mengingatkan terus," ujarnya.

Agustatius mengakui, banyaknya warga yang menjadikan berkebun sebagai sumber ekonomi utama merupakan penyebab masih banyak warga yang nekat masuk ke zona merah. Apalagi, lanjutnya, nasib masyarakat terkait relokasi dan lahan pertanian baru masih belum jelas.

"Ladang itu memang jadi kendala karena masyarakat rasa dia punya lahan di situ sehingga mereka selalu berusaha pulang," katanya lagi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement