Rabu 27 Apr 2016 22:10 WIB

Kemdikbud Luncurkan Program Gizi Anak Sekolah

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Nidia Zuraya
Anak-anak bermain di ruang kelas di salah satu sekolah dasar di Kabupaten Maybrat, Papua Barat, Kamis (21/4).  (Antara/Rosa Panggabean)
Foto: Antara/Rosa Panggabean
Anak-anak bermain di ruang kelas di salah satu sekolah dasar di Kabupaten Maybrat, Papua Barat, Kamis (21/4). (Antara/Rosa Panggabean)

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) meluncurkan Program Gizi Anak Sekolah di Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur, Rabu (27/4) malam. Direktur Pembinaan Sekolah Dasar Kemdikbud Wowon Widaryat mengatakan, program perbaikan gizi anak sekolah bertujuan meningkatkan kualitas pendidikan dan prestasi siswa. 

Dia menjelaskan, salah satu persoalan yang dihadapi dalam pembangunan SDM di bidang pendidikan adalah masih rendahnya kualitas gizi anak sekolah usia 6-14 tahun. Rendahnya kualitas gizi tersebut salah satunya disumbang oleh faktor asupan makanan yang tidak seimbang. 

Berdasarkan data dari Analytical and Capacity Development Partnership, 20 persen anak memiliki kebiasaan makan kurang dari tiga kali sehari. Umumnya, mereka berangkat sekolah tanpa sarapan. Padahal, ucap Wowon, ratusan penelitian membuktikan bahwa sarapan sangat memengaruhi tingkat konsentrasi belajar dan bekerja. 

Oleh sebab itulah, Kemdikbud meluncurkan Program Gizi Anak Sekolah yang akan menggabungkan pemberian sarapan bergizi serta pendidikan hidup bersih dan sehat. 

"Saya berharap program ini dapat memenuhi minimal seperempat kebutuhan gizi harian anak," kata Wowon, saat memberikan sambutan dalam peluncuran Program Gizi Anak Sekolah di Hotel Aston Kupang. 

Kabupaten Kupang akan menjadi proyek percontohan dalam program peningkatan gizi anak sekolah ini. Selain Kupang, program serupa juga diluncurkan di Kabupaten Timur Tengah Selatan dan Kabupaten Belu di Nusa Tenggara Timur. Menurut Wowon, Kemdikbud menargetkan Program Gizi Anak Sekolah akan diterapkan di tingkat nasional. Untuk tahap awal, program ini diprioritaskan di daerah yang terbelakang.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement