Selasa 26 Apr 2016 20:59 WIB

PPL di Kabupaten Cirebon Masih Kurang

Rep: Lilis Handayani/ Red: Karta Raharja Ucu
Sejumlah petani memanen padi di areal pesawahan di Kampung Cempakawarna, Sindangresmi, Pandeglang, Rabu (16/3).
Foto: Antara/Asep Fathulrahman
Sejumlah petani memanen padi di areal pesawahan di Kampung Cempakawarna, Sindangresmi, Pandeglang, Rabu (16/3).

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Jumlah petugas penyuluh pertanian lapangan (PPL) di Kabupaten Cirebon hingga kini masih kurang. Petani berharap, kekurangan PPL itu segera ditambah.

''Idealnya sih satu desa, satu PPL,'' kata Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Cirebon, Agas Sukma Nugraha kepada Republika.co.id, Selasa (26/4).

Agas menyebutkan, jumlah PPL di Kabupaten Cirebon baru ada 250 petugas. Padahal, dengan jumlah 424 desa/kelurahan, maka jumlah PPL idealnya juga mencapai 424 orang.

Dikatakan Agas, meski jumlah PPL tersebut masih kurang, namun tidak menjadi kendala dalam pencapaian produksi padi. Dia menyatakan, produksi padi di Kabupaten Cirebon masih surplus.

Ketua HKTI Kabupaten Cirebon, Tasrip Abu Bakar mengungkapkan, kekurangan PPL membuat petani kesulitan saat hendak berkonsultasi mengenai tumbuh kembang tanaman padi. ''Petani akhirnya lebih banyak berkonsultasi ke pemilik kios pertanian, terutama mengenai obat-obatan dan pupuk'," ucap Tasrip.

Tasrip berharap, setiap desa memiliki satu orang PPL. PPL itupun diharapkan setiap hari turun ke sawah untuk memantau kondisi tanaman padi milik petani.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement