Kamis 21 Apr 2016 05:32 WIB

Warga Pasar Ikan Kumpulkan Besi demi Sesuap Nasi

Rep: C21/ Red: Karta Raharja Ucu
Aktifitas warga di bekas bongkaran pemukiman warga kawasan Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis (14/4).  (Republika/Raisan Al Farisi)
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Aktifitas warga di bekas bongkaran pemukiman warga kawasan Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis (14/4). (Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Demi menyambung hidup, sejumlah warga korban gusuran Pasar Ikan rela melakukan pekerjaan apa saja. Seperti menggali puing sisa-sisa bangunan untuk mengumpulkan besi bekas yang akan dijual demi mendapatkan uang.

Kasrianto (40 tahun) mengisahkan perjuangannya menggali sisa-sisa besi dari bekas bangunan. Warga RT 12/ 04 ini mengaku belum mendapatkan pekerjaan tetap meski sudah tinggal di rumah susun (rusun) Marunda Blog A10, Cilincing, Jakarra Utara, sejak Senin (11/4).

Karena tidak punya pilihan lain, ia pun mengais sisa bahan bangunan di Kampung Pasar Ikan. "Saya setiap hari datang ke lokasi untuk mendapatkan sesuap nasi. Dengan mengambil besi atau kayu bekas pembongkaran," kata dia, Rabu (20/4).

Pekerjaan itu dilakukannya sejak hari pertama dirubuhkannya ratusan bangunan Kampung Pasar Ikan oleh Pemprov DKI Jakarta. Pekerjaan barunya terpaksa dilakukan karena mata pencarian sebagai kuli panggul buah-buahan tidak bisa dilakukannya lagi.

Jika tidak mendapatka uang, ia tidak akan pulang ke Rusun Marunda. Sudah empat hari ini, Kasrianto  mengaku belum pulang dan memilih tinggal di sekitar pos ala kadarnya yang dibuat warga dari triplek bekas puing bangunan.

"Kalau di sini tak dapat uang enggak pulang. Sudah empat hari (tidak pulang)," kata dia.

Ia meninggalkan seorang istri dan tiga anaknya di Rusun Marunda. Perhitungan Kasrianto, ia harus mengantongi Rp 30-50 ribu saban harinya. Ongkos untuk pulang pergi dari Rusun Marunda ke lokasi pembongkaran pun menurut dia tidak sedikit, Rp 10 ribu.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement