Sabtu 16 Apr 2016 13:00 WIB

Fahri Beberkan Pertemuan Rahasia dengan Ustaz Salim, Ini Dia

Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Fahri Hamzah (kiri) bergegas meninggalkan ruangan usai memberikan keterangan kepada wartawan terkait pemecatan dirinya dari keanggotaan PKS di Gedung DPR, Jakarta, Senin (4/4).
Foto:
Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mohamad Sohibul Iman.

Panggilan Kelima, 16 Desember 2015

Ustaz Salim mengirimkan pesan melalui WA langsung kepadanya pada 14 Desember 2015 yang berbunyi, “Saya tidak akan memaksa Antum mundur, itu pilihan Antum, yang penting besok kita ngobrol ngobrol di sini.“

Pesan teks ini dianggap Fahri mengakhiri polemik terkait permintaan mundur sebagai pimpinan DPR. Fahri pun menemui beliau satu hari setelahnya. Namun saat bertemu, beliau kembali menanyakan terkait draft Surat yang diserahkan melalui Kang TB Soenmandjaja.

"Saya lalu menyampaikan ke Ustadz Salim bahwa sebagaimana yang disampaikan oleh beliau bahwa hal tersebut adalah permintaan pribadi maka Saya juga menangkapnya secara pribadi," kata Fahri.  "Maka Saya butuh waktu untuk beristikhoroh dalam mengambil keputusan. Saya sampaikan kepada Ustadz Salim bahwa Saya tidak biasa mengambil keputusan dalam keadaan tidak mantab."

Fahri melanjutkan karena pengunduran diri adalah terkait wilayah otoritas individu, maka ia butuh ketenangan dalam mengambil keputusan. Ustaz Salim lalu menyampaikan beliau tidak memaksanya mundur tapi harus ada jawaban hari itu. "Dan Saya pun menyampaikan bahwa Saya masih belum dalam keadaan mantab.

Baca juga, Fahri: Ada Banyak Kebohongan yang Dirilis Presiden PKS Tentang Saya. 

Setelah pertemuan tersebut, Saya masih terus menyimpannya sebagai hal yang rahasia antara Saya dan Ustaz Salim,"ujarnya.

Karena memang di awal beliau menyampaikan demikian agar tidak diketahui oleh orang lain. Namun setelah pertemuan terakhir ini, muncullah berbagai isu di publik yang disampaikan oleh struktur Partai.

Di antaranya statemen dari Presiden Partai M. Sohibul Iman dan Muzammil Yusuf pada awal dan pertengahan Desember yang menyebutkan bahwa BPDO sedang melakukan evaluasi terhadap pejabat publik dari PKS.

"Saya tidak mau berkomentar terkait statement statement tersebut karena Saya memahami bahwa BPDO tidak memiliki kewenangan melakukan evaluasi," lanjut Fahri.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement