Jumat 15 Apr 2016 16:45 WIB

Warga Kampung Pasar Ikan Tolak Pindah ke Rusun, Ini Alasannya

Rep: dyah ratna meta novia/ Red: Teguh Firmansyah
 Aktifitas warga di bekas bongkaran pemukiman warga kawasan Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis (14/4).  (Republika/Raisan Al Farisi)
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Aktifitas warga di bekas bongkaran pemukiman warga kawasan Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis (14/4). (Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Unit Kesejahteraan Rakyat (Kesra) DPC PKS Penjaringan, Findik Surya menegaskan warga Kampung Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara, tidak mau pindah ke rumah susun yang disediakan Pemprov DKI. Mereka sebanyak  240 jiwa korban penggusuran.

"Mereka tidak mau ke pindah rusun. Pertama jarak rusun Marunda yang terlalu jauh. Rusun yang dekat, saat ini kondisinya sudah penuh, ukuran kamarnya juga kecil, tidak muat untuk 8 orang dalam satu keluarga," katanya, dalam siaran persnya, Jumat, (15/4).

Jarak yang jauh tersebut membuat warga harus mengeluarkan biaya lebih untuk transportasi. Padahal pendapatan mereka minim. "Nelayan otomatis harus bolak-balik dari pasar ikan ke Marunda yang jauh. Mereka yang jadi kuli panggul di Pelabuhan Sunda Kelapa juga butuh transportasi."

Belum lagi biaya listrik dan sewa setelah tiga bulan pemakaian. Makanya warga Pasar Ikan tersebut akan terus bertahan di sekitar Luar Batang hingga mendapatkan kontrakan layakk untuk disewa, sambil menunggu hasil dari gugatan hukum yang diajukan. "Kalau mereka bisa mendapat kontrakan, mereka tetap akan tinggal di Luar Batang," kata Findik.

 Diketahui, Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama sebelumnya mengatakan, pihaknya telah menyiapkan tiga rusunawa untuk relokasi ribuan warga Pasar Ikan tersebut, yaitu Rusunawa Muara Bebek, Rusunawa Kapuk Muara, dan Rusunawa Marunda.

 Namun, hingga berita ini diturunkan, masih banyak warga yang bertahan tinggal di atas perahu, berada di bawah jembatan layang, dan membentuk bedeng-bedeng kecil, hingga ada kejelasan tinggal.

Baca juga, Ahok ke Manusia Perahu, 'Jangan Kasihan Dia yang Kurang Ajar'.

 

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement