REPUBLIKA.CO.ID, SABAH -- Untuk pertamakalinya dalam sejarah, siswa sekolah menengah atas (SMA) di wilayah negeri Sabah, Malaysia, melakukan Ujian Nasional (UN) 2016, Senin (4/4). Penyelenggaraan UN berlangsung di Sekolah Indonesia Kota Kinabalu dan di CLC yang memiliki siswa SMA.
Sebanyak 106 Siswa Sekolah Indonesia Kota Kinabalu (SIKK) melaksanakan Ujian Nasional (UN) SMA/Paket C. UN SMA di SIKK dilaksanakan selama 3 hari, mulai 4 - 6 April 2016 dengan rincian jumlah peserta sebanyak 52 siswa antara lain ilmu pengetahuan alam (IPA) sebanyak 27 dan IPS 25 siswa.
Sementara itu, UN Paket C dilaksanakan selama 4 hari sampai dengan 7 April 2016 dengan jumlah peserta sebanyak 54 siswa, antara lain IPA 11 siswa dan IPS 43. Menurut Kepala Sekolah SIKK, Istiqlal Makrip, UN SMA/Paket C dimulai pada pukul 08.00 s.d 12.00 waktu setempat Sabah dan kali ini menggunakan total 22 kelas, yaitu empat Kelas di SIKK dan 18 Kelas di 18 CLC se-Sabah.
“Seluruh ujian berjenis Paper Based, sementara ini kami belum menyelenggarakan ujian Computer Based” kata Istiqlal seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Senin.
Istiqlal mengatakan, seluruh siswa sekolah sangat bersemangat mengikuti UN. Sebelum UN ini dilaksanakan, mereka mengikuti pergelaran acara berdoa Istigashah bersama di SIKK dengan mengundang para orang tua murid.
Tujuannya adalah untuk memberi semangat kepada anak didik utamanya menyeimbangkan antara usaha dan doa. Salah satu peserta siswa kelas XII IPA yang ikut dalam UN Nurul Ayuni menyampaikan.
“Saya sedikit deg-degan. Tapi saya telah melakukan persiapan untuk UN dan karenanya saya yakin dapat lulus dalam UN ini Pak. Doakan saya agar selepas lulus UN ini saya bisa kuliah di tanah Jawa,” ujarnya.
Baca juga, 'Yang Paling Khawatir Ujian Nasional Bukan Tapi Guru'.
Konsul Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Kota Kinabalu, Akhmad DH. Irfan bersama Koordinator Fungsi Sosbud, Andika B. Supeno memonitor pelaksanaan hari pertama Ujian Nasional.
Kepada peserta didik yang akan mengikuti UN, Konjen Irfan memberi pesan agar dalam menjawab soal untuk tenang, tidak terburu-buru karena waktu yang diberikan cukup. Pihaknya berharap semua lulus, dan kemudian bagi yang menginginkan agar meneruskan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi.