Ahad 03 Apr 2016 14:03 WIB

Pemkot Solo Berikan Tempat Berjualan untuk PKL Jalan Gatsu

PKL (ilustrasi)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
PKL (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Pedagang kaki lima (PKL) di sepanjang Jalan Gatot Subroto, Solo, Jawa Tengah, yang terkena dampak penantaan di jalan tersebut tetap diperhatikan dan diberikan tempat untuk berjualan.

"Keberadaan para PKL di Jalan Gatot Subroto yang bakal terdampak penataan walking street yang akan dikerjakan Mei mendatang akan tetap kami pikirkan tempat penggantinya untuk berjualan," kata Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo di Solo, Ahad (3/4).

Ia mengatakan saat ini, tahapan penataan PKL Jalan Gatot Subroto masih sosialisasi, dan Pemkot akan mencarikan lokasi baru untuk para PKL Jalan Gatot Subroto. Hanya saja, lokasi akan disesuaikan dengan jenis dagangan PKL.

"Ya selama ini Pemkot tidak asal memindahkan PKL begitu saja. Sebab untuk memindahkan PKL, Pemkot harus melihat karakteristik jualan PKL terlebih dahulu. Jadi nanti pasca dipindah, PKL tetap bisa menyambung perekonomiannya," kata FX Hadi Rudyatmo yang akrab dipanggil Rudy.

Ia mengatakan Pemkot Solo akan menata PKL yang selama ini masih tergolong belum rapi untuk dikemas menjadi lebih baik. Selain rasa, kebersihannya juga bisa terjamin. Kedepan, ada zonasi PKL agar nantinya pedagang bisa berjualan sesuai dengan barang yang diperdagangkan. Dengan begitu, PKL tidak menjamur di setiap kawasan.

Kepala Dinas Pengelolaan Pasar (DPP) Pemkot Surakarta Subagiyo mengatakan, masih mencari lokasi yang sesuai untuk menampung PKL yang ada di kawasan Jalan Gatit Subroto. DPP berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) dan Dinas Tata Ruang Kota (DTRK) untuk mencari lokasi yang tepat .

Ia mengatakan DPP masih menyelesaikan pendataan PKL di Jalan Gatot Subroto dan kawasan Coyudan. Para PKL tersebut bakal terdampak rencana Pemkot menata kawasan itu. Pendataan meliputi pedagang yang menggelar dagangan pagi, siang maupun malam hari.

"Ya data sementara untuk koridor Jalan Gatot Subroto ada 22 PKL, sedangkan yang Coyudan masih kami data," katanya.

Sementara itu untuk penataan PKL di City Walk Jalan Slamet Riyadi Subagiyo mengatakan, Pemkot Surakarta menjanjikan gerobak baru bagi para PKL City Walk tersebut yang telah bersedia direlokasi dari jalur pedestrian tersebut. Pengadaan gerobak tersebut tengah diupayakan Pemkot.

Ia mengatakan Pemkot bakal menganggarkan dana sekitar Rp 300 juta dalam pembahasan APBD Perubahan, guna pengadaan gerobak itu. Gerobak yang rencananya berbahan stainless steel tersebut dimaksudkan sebagai pengganti gerobak lama yang kini digunakan PKL berjualan.

"Ada 60 gerobak yang akan dibagikan, termasuk untuk lima pedagang makanan yang sebelumnya berjualan di Sriwedari dan digabungkan dengan PKL City Walk. Rencananya April pengadaan gerobak bakal dilelang, sehingga Juni sudah bisa dipakai pedagang untuk berjualan," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement