REPUBLIKA.CO.ID,SOLO -- Pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di kawasan Galabo, Kota Solo, diminta tak mengganggu lalu lintas. Dinas Perdagangan Kota Solo meminta pedagang untuk berbenah dan tak lagi berjualan hingga jalan raya.
Hingga saat ini masih banyak PKL yang berjualan hingga memadati Jalan Mayor Sunaryo. Hal tersebut berdampak pada terhambatnya arus lalu lintas kendaraan serta lajur kereta wisata Solo hingga menyebabkan kemacetan.
Kepala Bidang Pedagang Kaki Lima, Dinas Perdagangan Kota Solo, Didik Anggoro mengatakan, PKL yang berjualan di kawasan tersebut pada siang hari selalu menyebabkan kemacetan Jalan Mayor Sunaryo. Ia pun meminta kesadaraan pedagang untuk merapikan tempat berjualan.
Menurut Didik, pedagang yang masih bersikeras berjualan hingga ke jalan raya akan ditertibkan. "Kami berharap PKL bisa menata diri, jangan sampai mengganggu lalu lintas, kami akan menatanya," kata Didik pada Jumat (2/2).
Selain persoalan melubernya PKL yang membuat kemacetan arus lalu lintas, lanjut Didik, masih banyak warga yang memarkirkan kendaraan sembarangan di sekitar shelter PKL Galabo. Ia mengatakan, pihaknya telah berkali-kali mengimbau agar warga tak memarkirkan kendaraannya di lokasi tersebut lantaran mengganggu lalu lintas.
Dinas Perdagangan Kota Solo pun telah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan Solo untuk menindak warga yang parkir sembarangan di lokasi itu.