Sabtu 26 Mar 2016 18:53 WIB

'Kebakaran Rutan Malabero tak akan Surutkan Pemberantasan Narkoba'

Red: Nur Aini
Sejumlah narapidana berada dalam bus saat dipindahkan dari Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Klas IIA Malabero, Bengkulu, Selasa (1/3).
Foto: Antara/David Muharmansyah
Sejumlah narapidana berada dalam bus saat dipindahkan dari Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Klas IIA Malabero, Bengkulu, Selasa (1/3).

REPUBLIKA.CO.ID,BENGKULU -- Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Bengkulu Dewa Putu Gede memastikan perang terhadap peredaran narkoba di rumah tahanan negara (rutan) dan lembaga pemasyarakatan (lapas) tetap jadi prioritas.

Kebakaran yang melanda rumah tahanan negara Malabero yang dipicu razia narkoba oleh Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Bengkulu tidak akan menyurutkan komitmen kami memberantas narkoba dari dalam rutan dan lapas.

Ia mengatakan kebakaran yang terjadi di Rutan Malabero pada Jumat (25/3) malam yang mengakibatkan lima tahanan meninggal dunia tidak akan menyurutkan semangat pihaknya untuk memberantas narkoba. Kebakaran rutan tersebut diduga kuat karena kedatangan pihak BNNP Bengkulu ke Lapas Bentiring Kota Bengkulu dan mengamankan sejumlah tersangka peredaran narkoba.

Hasil pengembangan operasi di Lapas Bentiring menuntun pihak BNNP Bengkulu untuk menggeledah ruang tahanan serang tersangka narkoba di Rutan Malabero. "Kami memberikan izin ke BNNP untuk melakukan penggeledahan di Malabero," katanya di Bengkulu, Sabtu (26/3).

Namun, peristiwa tak terduga terjadi saat penggeledahan narkoba di Rutan Malabero pada Jumat malam. Saat petugas BNNP menangkap salah seorang tersangka, tahanan lain melakukan perlawanan dengan merusak sel serta membakar seluruh ruang tahanan Rutan Malabero. Akibatnya, hampir 80 persen kondisi bangunan hangus terbakar, lima orang tahanan meninggal dunia, seorang luka, dan sebanyak 252 orang dipindahkan ke Lapas Bentiring.

Dewa mengatakan belum ada tersangka dalam kasus pembakaran rutan tersebut sebab pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut.

Kepala Rutan Malabero Bengkulu Siti Maryam mengatakan kebakaran terjadi begitu cepat ketika tim BNNP Bengkulu melakukan penggeledahan dan menangkap salah seorang tahanan.

"Ada 17 orang tim BNNP Bengkulu masuk kedalam ruang tahanan yang dituju lalu mendadak suasana riuh dari ruang tahanan lainnya dan situasi mulai tidak terkendali," katanya.

Siti membantah terjadi kelalaian dari petugas Rutan yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa. Petugas menurut dia sudah melakukan tindakan sesuai prosedur ketika akan melakukan razia oleh pihak BNNP Bengkulu.

Baca juga: 5 Korban Tewas di Rutan Bengkulu dari Blok Narkotika

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement