REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti mengatakan hasil sidak di sejumlah pool taksi pada Kamis (24/3) menyebutkan 150 taksi dalam kondisi rusak. Sayangnya pemilik taksi tersebut tidak melaporkan kondisi mobilnya.
"150 mobil blue bird rusak menurutnya (para supir) itu resiko, dia enggak nyangka kalau polisi kesana, polisi data," ujar Krishna di Polda Metro Jaya, Kamis (24/3).
Sidak tersebut kata dia merupakan pengembangan penyelidikan dan penyidikan kepada seluruh operator taksi yang terlibat dalam demo rusuk Selasa kemarin.
Pasalnya hingga saat ini jarang sekali sopir taksi yang menjadi korban karena mobilnya dirusak melapor pada Polsek atau Polres terdekat. Sehingga Polda Metro Jaya mendatangi setiap pool taksi untuk mendapatkan data alat bukti dari demo rusuh tersebut.
"Kami mulai dari pendataan barang bukti yaitu taksi yang dirusak di pool dan kita ketahui siapa yg mengemudi dan peristiwa apa yang dialami. Kami juga identifikasi beberapa bukti lainnya," ujar Krishna.
Krishna berujar dari penyelidikan tersebut bisa saja pelaku pengrusakan 150 taksi blue bird merupakan dari operator yang sama ataupun dari operator yang berbeda. Selain itu polisi juga masih mendata sebanyak enam perusahaan taksi lain untuk dilakukan penyelidikan dan mencari alat bukti.
"Kami akan cari pelakunya siapapun, kami akan lakukan tindakan yg tegas, pemanggilan, pemeriksaan, bila tak kooperatif ya penangkapan. Ini imbang baik itu bajaj, sopir taksi, Gojek, siapapun," tegasnya.