Senin 14 Mar 2016 16:46 WIB

Warga Bantaran Sungai Diimbau Waspadai Banjir

Rep: Yulianingsih/ Red: Yudha Manggala P Putra
Kali Code. Ilustrasi
Kali Code. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta meminta masyarakat Yogyakarta yang tinggal di bantaran sungai untuk meningkatkan kewaspadaan. Pasalnya ancaman bahaya banjir masih berpotensi  datang. Hal ini lantaran curah hujan pada Maret 2016 ini diperkirakan meningkat dibanding bulan lalu.

Koordinator Stasiun Klimatologi BMKG Yogyakarta, Joko Budiono mengatakan, intensitas hujan pada Maret 2016 inii tergolong cukup tinggi. Bahkan intensitas hujan kali ini masuk kategori sedang hingga lebat.

"Puncak musim hujan sudah lewat, namun curah hujan bulan ini masih samgat tinggi terutama di wilayah Yogya Utara," katanya. Senin (14/3).

Menurutnya, intensitas hujan bisa mencapai 151-500 milimeter. Bahkan di wilayah Yogya Utara seperti Sleman dan Kulonpprogo baagian Utara intensitas hujan bisa cukup tinggi mencapai  201-500 mimimeter per jamnya. "Intensitas hujan seperti ini dengan durasi lebih dari satu setengah jam bisa menyebabkan banjir di wilayah hulu sungai." ujarnya.

Karena itu pihaknya menghimbau warga bantaran sungai untuk tetap meningkatkan kewaspadaannya. Menurutnya, intensitas hujan ini baru akan berkurang pada April 2016 mendatang.  Dimana  awal musim kemarau 2016 akan terjadi pada pertengahan hingga akhir Mei 2016.

Sebelumnya warga bantaran Kali Winongo dan Code Yogyakarta mengungsi karena kedua kali ini banjir setelah wilayah Sleman diguyur hujan tanpa henti Sabtu (12/3) lalu. Sedikitnya 1.745 warga terpaksa mengungsi sementara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement