REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan sejumlah langkah konkret yang dicapai dari Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (KTT LB OKI) tentang Palestina dan Al-Quds Al Sharif.
"Melalui KTT ini, sejarah akan mencatat bahwa para pemimpin dunia Islam telah mengirimkan pesan kuat kepada seluruh pihak yang terlibat dalam konflik di Palestina," kata Presiden Jokowi dalam pidato penutupan KTT OKI ke-5 di Balai Sidang Jakarta, Senin.
Untuk itu, Presiden Jokowi mengatakan ada urgensi bagi OKI untuk meningkatkan dukungan terhadap Palestina melalui sejumlah langkah konkret, yakni pertama penguatan dukungan politis untuk hidupkan kembali proses perdamaian. Dia menekankan perlunya peninjauan kembali Kuartet dengan kemungkinan penambahan anggotanya.
"Indonesia siap untuk berpartisipasi dan mendukung mekanisme ini," tuturnya.
Kedua, penguatan tekanan kepada Israel termasuk boikot terhadap produk Israel yang dihasilkan di wilayah pendudukan.
Ketiga, peningkatan tekanan pada DK PBB untuk memberikan perlindungan internasional bagi Palestina dan penetapan batas waktu pengakhiran pendudukan Israel.
Keempat, penolakan tegas atas pembatasan akses beribadah ke Masjid Al-Aqsa serta tindakan Israel mengubah status-quo dan demografi Al-Quds Al-Sharif.
Kelima, pemenuhan kebutuhan kemanusiaan yang mendesak.
Selain itu, KTT OKI juga mengadopsi dua dokumen penting, yakni pertama, Resolusi yang menegaskan kembali posisi prinsip dan komitmen OKI terhadap Palestina dan Al-Quds Al-Sharif."Resolusi ini diharapkan sejalan dengan kehendak rakyat Palestina," katanya
Dokumen kedua adalah Jakarta Declaration sebagai inisiatif Indonesia, yang memuat rencana aksi konkrit para pemimpin OKI untuk penyelesaian isu Palestina dan Al-Quds Al-Sharif.
"Saya merasa gembira dan menyambut baik bahwa KTT ini berhasil mengesahkan dua dokumen yang sangat penting," katanya.
Dia mengatakan Indonesia siap bekerja sama untuk mendukung pelaksanaan Deklarasi itu.
"Selama dua hari terakhir, saya sungguh merasakan dukungan penuh dan solidaritas dunia Islam terhadap Palestina. Saya merasa gembira para pemimpin dunia Islam sepakat merapatkan barisan dan memperkuat persatuan untuk menggelorakan kembali dukungan terhadap rakyat Palestina," katanya.
KTT-LB OKI dihadiri oleh 657 perwakilan dari 55 negara serta dua organisasi internasional guna membahas dua dokumen soal Palestina dan Al Quds Al Syarif (Kota Suci Yerusalem), yaitu dokumen resolusi dan deklarasi. KTT itu diselenggarakan pada 6-7 Maret 2016.