Senin 29 Feb 2016 17:27 WIB

Empat Pesawat Super Tucano Perkuat Alutsista TNI AU

Rep: christiyaningsih/ Red: Ani Nursalikah
Dua pesawat tempur Super Tucano melintas di udara.
Foto: Antara/Widodo S. Jusuf
Dua pesawat tempur Super Tucano melintas di udara.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Empat unit pesawat super tucano tiba di Lanud Abdulrachman Saleh, Malang, Senin (29/2).

Keempat pesawat tersebut merupakan kedatangan terakhir dari total 16  pesawat pesanan pemerintah RI hasil MoU dengan perusahaan asal Brasil, Embraer. Komandan Lanud Abdulrachman Saleh, Marsma TNI Djoko Senoputro mengatakan empat pesawat itu akan memperkuat alutsista TNI AU, khususnya Lanud Abdulrachman Saleh.

Super tucano adalah jenis pesawat tempur ringan bermesin turboprop yang diproduksi pabrikan pesawat Embraer. Pesawat ini dikenal memiliki beberapa keunggulan.

Super tucano mampu menempuh operasi jarak jauh karena dilengkapi mesin jenis Hartzell 5-Blade dan Pratt & Whitney Canada PT6A-68C turboprop. Masing-masing berkekuatan 1.196 kW yang menjadikan super tucano dapat melesat hingga 590 km/jam hingga jarak 1.330 kilometer.

"Super tucano adalah pesawat tempur taktis yang digunakan melatih personel untuk penyerangan-penyerangan ke bawah dan operasi udara," katanya.

Super tucano adalah pesawat tempur taktis berkecepatan tinggi dan lincah dalam bermanuver dengan tingkat ketahanan cukup tinggi. Tingkat keamanannya pun bertambah berkat pelindung baja di sekitar kokpit dan critical systems redundancy.

Empat pesawat ini seyogyanya hadir pada 2015 silam. Menurut Djoko, tertundanya kedatangan ke Indonesia karena masalah teknis di negara asal dan adanya badai. Pesawat berangkat dari Brasil pada 15 Februari 2016 dan menempuh perjalanan selama dua pekan melewati sembilan negara.

"Perjalanan dari Brasil sampai Indonesia membutuhkan 60-70 jam terbang," jelas Djoko.

Kontrak pembelian pesawat dilakukan dua kali, yakni pada 2010 dan 2011. Keempat pesawat akan bergabung dalam skadron 21. Skadron Udara 21 berada di bawah operasional wing 2 yang bertugas mengoperasionalkan pesawat tempur taktis untuk operasi lawan udara ofensif dan operasi dukungan udara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement