REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peneliti Pusat Penelitian Politik LIPI Hamdan Basyar mengatakan, media sosial (medsos) bisa digunakan untuk melawan teroris.
"Saat pengeboman Sarinah muncul meme-meme yang dibuat masyarakat. Seperti ada teroris pedagang jalan terus," katanya, Kamis (18/2).
Selain itu juga muncul meme 'Kami tidak takut'. Ini merupakan bentuk perlawanan masyarakat terhadap teroris.
"Hal yang sama bisa dilakukan untuk melawan perekrutan teroris. Misalnya di situs radikal yang mengajarkan kekerasan, orang-orang yang berpikiran damai bisa memposting ide-ide mereka di ruang pembaca situs radikal untuk mengajarkan mereka berpikir damai," Hamdan.
Advertisement