Jumat 12 Feb 2016 08:28 WIB

Timsus: Eks Gafatar tidak Miliki Ideologi Tertentu

 Anak-anak pengungsi eks-Gafatar bermain di Gedung Pusat Olahraga Persahabatan Korea Indonesia (POPKI), Cibubur, Jakarta Timur, Jumat (29/1).   (Republika/Yasin Habibi)
Anak-anak pengungsi eks-Gafatar bermain di Gedung Pusat Olahraga Persahabatan Korea Indonesia (POPKI), Cibubur, Jakarta Timur, Jumat (29/1). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, GUNUNG KIDUL -- Tim khusus pendamping eks anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyatakan warga yang terlibat dalam organisasi itu tidak memiliki kecenderungan ideologi tertentu.

"Kalau pada akhirnya mereka terjebak pada situasi dan ideologi yang 'salah' mungkin karena keadaan," kata salah satu anggota tim khusus dan Psikiatri RSUD Wonosari Ida Rochmawati, Kamis (11/2).

Ia menilai selama melakukan pendampingan sebagian dari eks anggota Gafatar tersebut bukan faktor ideologi, tetapi cenderung masalah ekonomi di mana ingin hidup lebih baik. "Rekomendasi kami kepada pemerintah supaya dilakukan pendekatan interpersonal tentang akar masalah psikososial yang mereka hadapi. Memberikan kesempatan mereka untuk mandiri dan mengembangkan diri dan dilakukan pendampingan yang humanis dan tidak represif," katanya.

Kepala Kesbangpol Gunung Kidul Wahyu Nugroho menyatakan bahwa dari 21 jiwa eks anggota Gafatar yang telah dipulangkan, setelah mendapat pembinaan di BLK selama tiga hari. "Ada empat orang dari desa Gombang Kecamatan Ponjong, sekarang ini diboyong keluarganya di wilayah Kecamatan Pengasih, Kabupaten Kulon Progo," katanya.

Wahyu mengatakan masih ada kemungkinanan adanya eks anggota Gafatar dari Gunung Kidul yang akan kembali dipulangkan karena dari informasi masih ada di Asrama Haji Donohudan, Boyolali yang akan dipulangkan ke daerahnya masing-masing. "Tapi kami belum tahu jumlahnya berapa," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement