Kamis 11 Feb 2016 22:30 WIB

Daerah Mengeluh Listrik, Jokowi: Bangun Pembangkit Butuh Waktu

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Bilal Ramadhan
Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Gubernur Lampung M Ridho Ficardo (kanan) memberikan keterangan pers terkait kunjungan di lokasi pembangunan Tol Trans Sumatera, Lampung, Kamis (11/2).
Foto: Antara/Agus Setyawan
Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Gubernur Lampung M Ridho Ficardo (kanan) memberikan keterangan pers terkait kunjungan di lokasi pembangunan Tol Trans Sumatera, Lampung, Kamis (11/2).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Presiden Joko Widodo menyatakan semua wilayah di Indonesia keluhannya sama dengan yang terjadi di Lampung mengenai kondisi krisis daya listrik.

Menurutnya pemerintah sedang membangun pembangkit 35 ribu megawatt (MW) untuk memenuhi kebutuhan daya listrik berbagai wilayah. "Untuk bangun pembangkit butuh waktu, tiga, empat, dan lima tahun," kata Jokowi di sela-sela kunjungan kerjanya di Bandar Lampung, Kamis (11/2).

Menurut dia, kondisi kelistrikan di Indonesia sangat bergantung dengan kondisi pembangkit. Untuk itu, membangun pembangkit tidak sebentar. Presiden Jokowi menjelaskan kondisi kelistrikan di Indonesia, setelah wartawan menyinggung kondisi krisis daya listrik di Lampung, yang terus terjadi pemadaman aliran listrik setiap hari.

Presiden Jokowi setelah tiba di Bandara Radin Inten II Branti, Lampung Selatan, langsung menuju Pasar Gudang Lelang, di Telukbetung, Kota Bandar Lampung. Jokowi blusukan menemui pedagang di pasar terkenal di kota itu. Pedagang pun sempat kaget kedatangan presiden dan mengajak berdialog.

Setelah itu, Jokowi meninjau progres proyek jalan tol trans Sumatera, ruas Bakauheni-Terbanggi Besar sepanjang 140,4 km. Saat ini, proyek tol senilai Rp 7 trilun ini, sedang memasuki tahap pembebasan lahan dan sebagian titik sudah masuk tahap konstruksi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement