REPUBLIKA.CO.ID, BATANG -- Kepolisian Resor Batang, Jawa Tengah, masih melakukan identifikasi terhadap seorang penumpang yang diketahui meninggal dunia di dalam bus antarkota antarprovinsi (AKAP).
Kepala Polres Batang, AKBP Joko Setiono, di Batang, Selasa, mengatakan bahwa korban berjenis kelamin laki-laki tanpa identitas diri ini ditemukan tewas saat bus berhenti di Rumah Makan (RM) Kotasari, Kecamatan Gringsing, Senin (8/2).
"Polisi yang menerima informasi kajadian itu, langsung mendatangi tempat kejadian perkara (TKP). Saat ditemukan, korban diketahui tidak membawa identitas diri, tetapi hanya sebuah tiket atas nama Agung," katanya.
Ia yang didampingi Kepala Polsek Gringsing, AKP Akhmad Al Munasifi, mengatakan, ciri korban adalah kulit berwarna sawo matang, tinggi badan sekitar 167 sentimeter, rambut hitam ikal, kaus biru, dan bercelana jin biru.
"Selain itu, korban juga mempunyai ciri-ciri khusus, seperti badan, tangan, kaki, serta leher terdapat berbagai macam tato," katanya.
Ia mengatakan, polisi juga menemukan beberapa obat penahan sakit, tas warna hitam, telepon seluler, dan sebuah golok dengan panjang 30 sentimeter yang diduga milik korban.
"Korban diketahui meninggal dunia setelah kernet bus 'Harta Sanjaya' bernomor polisi AD 1409 CE membangunkannya karena bus berhenti untuk istirahat di RM Kutosari. Akan tetapi, korban hanya diam dan diketahui telah meninggal," katanya.
Menurut dia, berdasarkan hasil pemeriksaan sementara diperoleh kesimpulan awal jika korban diduga overdosis minum obat.
"Berdasarkan hasil pemeriksaan, kami tidak menemukan unsur penganiayaan. Adapun jenazah korban dibawa ke RSUD Batang untuk pemeriksaan lebih lanjut," katanya.