REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Panfjaitan mengingatkan akan bahaya dari narkoba di Makassar, Rabu (3/2). Kampanye antinarkoba disampaikan Luhut di hadapan 12 ribu warga di Makassar.
"Yang tidak kalah dari bahayanya paham radikalisme dan terorisme itu adalah narkoba. Ini harus diwaspadai dan menjadi bahaya laten," kata Luhut Binsar Panjaitan di Makassar, Rabu (3/2).
Dia mengatakan, bahaya dari narkoba ini jika tidak ditegasi dan diberantas berdampak pada generasi penerus bangsa karena banyak cara untuk merusak anak-anak. Karenanya, Luhut menekankan jika penanganan narkoba akan sama dengan penanganan terorisme. Dia berjanji akan menindak tegas para pelaku yang mengedarkan dan merusak generasi emas bangsa ini.
Selain itu, dalam arahannya, Luhut menyampaikan kepada masyarakat agar waspada terhadap gerakan terorisme, dan peredaran narkoba yang semakin marak terjadi. "Dalam sehari ada 30 sampai 50 orang yang meninggal karena narkoba. Sebanyak 60 persen isi penjara kita dipenuhi oleh narapidana narkoba," kata dia di hadapan ribuan undangan yang memadati CCC.
Luhut juga mendorong perguruan tinggi untuk berperan aktif dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) agar dapat bersaing dalam pasar bebas, dan MEA. "Jangan sampai kita kalah bersaing karena persoalan pendidikan. Kualitas SDM kita harus ditingkatkan," lanjut mantan Kepala Staf Kepresidenan tersebut.
Bahaya narkoba pun tidak lepas dari perhatian pemerintah. Narkoba menjadi penting karena 5,9 juta orang menjadi korban narkoba. Sebanyak 60 persen berakhir di penjara. Dan 75 persen peredaran narkoba berasal dari penjara.