REPUBLIKA.CO.ID, BULUKUMBA, – Empat peneliti senior dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dan Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung menyatakan apresiasi mereka terhadap Festival Pinisi di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan. Festival yang mengusung tema "Elaborasi Budaya untuk Pariwisata Berkelanjutan" ini menjadi magnet bagi para akademisi, termasuk Yanti Heriyawati, peneliti seni budaya yang hadir di acara tersebut pada Minggu.
Para peneliti dari Bandung ini datang khusus untuk menyaksikan rangkaian acara Festival Pinisi sebagai bagian dari penelitian yang didanai oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengenai seni budaya maritim, dengan fokus pada perahu Pinisi. Penelitian yang dimulai sejak 2017 ini bertujuan meningkatkan literasi budaya pesisir dan maritim di Indonesia, yang diwujudkan dalam bentuk karya seni pertunjukan maritim. Beberapa karya mereka telah tampil di acara bergengsi seperti Hari Maritim di Kemenkomarves dan Bandung Isola Performing Arts Festival (BIPAF).
Dalam tiga tahun terakhir, kelompok peneliti ini memfokuskan studi mereka pada Festival Pinisi, namun baru tahun ini mereka bisa hadir langsung karena kendala pandemi. "Kami niatkan sejak pandemi untuk datang langsung, tetapi waktunya terlewat terus. Alhamdulillah, tahun ini akhirnya kami bisa langsung menikmati Festival Pinisi," ujar Afri Wita, salah satu peneliti.
Tidak ada kode iklan yang tersedia.
Selama di Bulukumba, tim ini mengikuti hampir seluruh rangkaian acara, termasuk pembukaan di Pantai Mandala Ria dan acara-acara di Pantai Merpati seperti Pemecahan Rekor MURI Minum Kopi dengan Gula Aren Peserta Terbanyak dan Launching Kapal Pinisi sebagai Café & Resto Terapung.
Bupati Andi Muchtar Ali Yusuf dan Ketua Tim Penggerak PKK, Andi Herfida Muchtar, menyambut hangat kedatangan tim peneliti ini dan berharap hasil penelitian mereka dapat membawa dampak positif bagi pengembangan budaya maritim Bulukumba. Sementara itu, tim peneliti berharap karya seni maritim tentang Pinisi yang mereka ciptakan dapat dipertunjukkan langsung pada Festival Pinisi di tahun-tahun mendatang.
Konten ini diolah dengan bantuan AI.