Selasa 19 Jan 2016 05:34 WIB

'Kebaikan-Kebaikan Ali Itu tak akan Pernah Saya Lupakan!'

Red: Ilham
Pelaku serangan teror di Sarinah, Jakarta, Kamis (14/1).
Foto:
Kondisi Pos Polisi Sarinah tempat ledakan bom pada Kamis (14/1). (Republika/Wihdan)

Rahman mengatakan, sehari-hari Ali hanya mengemudikan angkot. Kalau sedang tidak menarik Angkot, Ali biasanya beralih menjadi tukang parkir.

Selama di rumah, kata Rahman, Ali tidak pernah membicarakan soal Starbucks atau hal semacamnya. Terlebih, terlibat jaringan negara Negara Islam Irak dan Suriah alias ISIS.

"Sepengetahuan saya mah enggak pernah dia bicarain soal Starbucks atau Suriah," kata Rahman.

Namun, Rahman harus menerima jika kakaknya itu benar telah melakukan teror. "Terlepas dari itu semua, jika memang benar abang saya terlibat sebagai pelaku dalam insiden penyerangan Sarinah, kami selaku keluarganya meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh bangsa Indonesia," kata Rahman.

 

sumber : Data Republika.co.id

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement