Kamis 14 Jan 2016 22:47 WIB
Teror Bom Sarinah

Dubes Inggris Imbau Warganya Jauhi Lokasi Ledakan

 Polisi kembali menyisir lokasi Gedung Jaya yang berada dekat lokasi serangan teror dan ledakan bom di Jakarta Pusat, Kamis (14/1). (Republika/Wihdan Hidayat)
Foto: Republika/ Wihdan Hidayat
Polisi kembali menyisir lokasi Gedung Jaya yang berada dekat lokasi serangan teror dan ledakan bom di Jakarta Pusat, Kamis (14/1). (Republika/Wihdan Hidayat)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Duta Besar (Dubes) Inggris untuk Indonesia Moazzam Malik mengimbau warganya untuk menjauhi lokasi ledakan bom di Jalan Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (14/1) siang.

"Kami menginstruksikan kepada seluruh warga Inggris menjauhi tempat kejadian dan menyarankan berkoordinasi dengan petugas federal untuk mengetahui daerah mana saja yang terdampak," katanya di sela-sela seminar "Understanding The Opportunities for East Java Business With British Business di Hotel Majapahit Surabaya, Kamis.

Ia mengatakan sekitar 220.000 warga Inggris mengunjungi Indonesia setiap tahun. Sebagian besar kunjungan dari warga Inggris bebas masalah, namun di beberapa tempat yang tidak diduga terdapat ancaman yang tinggi dari terorisme.

"Kelompok teroris terus merencanakan serangan dan memiliki kapasitas dan niat untuk melakukan serangan ini kapan saja dan di mana saja di negara ini, sehingga bagi warga Inggris maupun Indonesia harus mewaspadai selama periode liburan seperti Paskah, Natal, Tahun Baru, maupun Nyepi," ujarnya.

Menurut dia, Inggris benar-benar mengutuk tindakan-tindakan yang tidak masuk akal, seperti kekerasan terorisme yang terjadi di Indonesia dan akan terus memberikan dukungan dan bantuan kepada Pemerintah Indonesia.

"Kami akan terus memberikan dukungan dan bantuan kepada Pemerintah Indonesia, karena mereka bekerja untuk mengalahkan orang-orang yang merencanakan dan mengabadikan aksi-aksi teror," tuturnya.

Ia juga menyarankan kepada Nationals Inggris di Jakarta dan tempat lain di Indonesia untuk mempertahankan kewaspadaan dan memonitor saran wisata dari Kantor Kementerian Persemakmuran dan Luar Negeri Inggris (FCO), media lokal dan mengikuti saran dari otoritas keamanan setempat.

"Dalam kejadian seperti ini kami masih tetap menyadari siapapun korbannya, baik dari warga Indonesia maupun misalnya saja dari warga Inggris, kami akan tetap dalam hubungan dekat dengan pemerintah Indonesia," terangnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement