Kamis 14 Jan 2016 00:10 WIB

PKS Fokus Dorong Kesejahteraan Tiga Sektor

Rep: Reza Irfa Widodo/ Red: Teguh Firmansyah
Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mohamad Sohibul Iman.
Foto: foto : MgROL_54
Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mohamad Sohibul Iman.

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Salah satu hasil Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) 2016, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) akan berusaha meningkatkan kesejahteraan Pekerja, Petani, dan Nelayan. Fokus peningkatan kesejahteraan masyarakat di tiga profesi itu terwujud dalam sejumlah program yang akan dilakukan dalam lima tahun mendatang (2016-2020).

Menurut Kepala Bidang Pekerja, Petani, dan Nelayan (PPN) DPP PKS, Leida Hanifa Amalia, PKS akan memfokuskan pada program peningkatan kesejahteraan di tiga progesi tersebut. Daerah yang akan menjadi proyek percontohan adalah daerah di mana calon yang diusung PKS mengalami kemenangan di Pilkada Serentak 2015 silam.

''Bidang ini memiliki program unggulan, yaitu peningkatan kesejahteraan Pekera, Petani, dan Nelayan. Daerah prioritas yang akan menjadi proyek percontohan diutamakan lokasi calon yang diusung PKS menang dalam pilkada kemarin,'' kata Leida, yang juga menjabat Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI tersebut, di sela-sela Rakornas PKS yang digelar di Hotel Bumi Wiyata, Depok, Jawa Barat, Rabu (13/1).

Lebih lanjut, Leida mengungkapkan, alasan dipilihnya program unggulan kepada tiga segmen profesi itu adalah lantaran profesi-profesi itu memiliki jumlah terbanyak di Indonesia. Sehingga, tidak hanya pemerintah, partai politik juga dianggap perlu untuk bisa turut serta dalam membantu peningkatan kesejahteraan para pekerja, petani, dan nelayan agar bisa lebih mandiri.

Tidak hanya itu, Leida berjanji, PKS akan terus melakukan inovasi untuk mendapatkan formula yang pas dalam program tersebut. ''Karena setiap daerah memiliki kekhasan masing-masing. Oleh karena itu, pembicaraan pada Rakornas kali ini adalah untuk menajamkan keunggulan setiap daerah, termasuk pada aspek regulasi yang ada di tingkat kabupaten/kota,'' ujar Leida.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement