Sabtu 09 Jan 2016 22:49 WIB

Dua WNI Meninggal dalam Kecelakaan Bus di Malaysia

Kecelakaan bus di Texas (Ilustrasi)
Foto: Reuters
Kecelakaan bus di Texas (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Dua WNI (warga negara Indonesia) dikabarkan meninggal dalam kecelakaan sebuah bus wisata di daerah Asam Jawa, Malaysia.  Menurut informasi sementara, jumlah penumpang dalam bus tersebut sebanyak 48 orang. Puluhan di antaranya adalah warga Indonesia.

"Ada dua WNI yang meninggal dunia dan lainnya luka-luka, tim kami dari KBRI di Kuala Lumpur sudah bergerak ke lokasi dan bertemu dengan korban luka. Jadi begitu ada informasi kecelakaan bus dan ada WNI di dalamnya, Kedutaan kita langsung bergerak," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di Taman Ismail Marzuki Jakarta Pusat, seperti dikutip dari Antara, Sabtu (9/1) malam.

Hingga saat ini, Retno mengaku belum mengetahui secara pasti jumlah WNI yang berada di dalam bus naas tersebut. Oleh karena itu, dia akan terus memantau informasi terbaru mengenai keberadaan WNI dalam bus tersebut.

"Masih simpang siur, saya lupa pastinya ada berapa, tetapi yang meninggal dunia ada dua orang. Karena tim KBRI sudah bergerak ke lapangan, saya akan meminta dari waktu ke waktu mengenai kondisi korban yang luka-luka," jelasnya.

Sabtu pagi waktu setempat, sebuah bus wisata dari Taman Seni dengan tujuan Pelabuhan Jetty Lumut mengalami kecelakaan, yakni terperosok ke parit, di Km 46 daerah Asam Jawa.

Saat melintas di daerah Asam Jawa, bus tersebut disalip oleh truk pengangkut barang yang bagian belakangnya menabrak bagian depan bus. Akibatnya, supir bus kehilangan kendali sehingga menabrak tiang lalu masuk ke parit yang berada di sisi kiri jalan.

Para korban dilarikan ke Rumah Sakit Sungai Buloh dan Rumah Sakit Tanjung Karang di Malaysia. Kemenlu RI akan merilis nama-nama korban kecelakaan tersebut setelah berkoordinasi dengan pihak rumah sakit dan aparat kepolisian setempat.

Kementerian Luar Negeri dan KBRI Kuala Lumpur membuka hotline bagi keluarga korban, yakni KBRI Kuala Lumpur di +60193345114 atas nama Yudha dan hotline Kemenlu di 081289009045 atas nama Herman.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement