Selasa 05 Jan 2016 16:00 WIB

Pendakian Ditutup, Pintu Masuk ke Gunung Gede Diperketat

Rep: Riga Iman/ Red: Winda Destiana Putri
Gunung Gede Pangrango
Foto: TAMAN NASIONAL GUNUNG GEDE PANGRANGO
Gunung Gede Pangrango

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Jalur pendakian ke kawasan Gunung Gede Pangrango ditutup selama tiga bulan. Kebijakan tersebut dibarengi dengan pengetatan pengawasan jalur masuk resmi maupun jalur ilegal ke puncak Gunung Gede.

Informasi dari Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (BB TNGGP) menyebutkan, penutupan pendakian dilakukan sejak 31 Desember 2015 hingga 31 Maret 2016 mendatang.

Hal tersebut mengacu pada Surat Keputusan Kepala BB TNGGP Nomor SK 310/VI-11/TU-3/2014 tertanggal 11 Desember 2014 tentang Penutupan Kegiatan Pendakian.

"Setelah ditutup, kita tingkatkan upaya pengawasan di jalur masuk," ujar Kepala Bidang Pengelolaan Taman Nasional Wilayah II Sukabumi Sri Andajani kepada wartawan Selasa (5/1).

Tindakan ini dilakukan untuk mencegah masuknya pendaki ilegal ke kawasan Gunung Gede. Bila ada yang melanggar, maka akan dikenakan sanksi tegas sesuai dengan aturan yang berlaku.

Untuk masuk ke kawasan Gunung Gede terdapat tiga pintu masuk resmi yakni Selabintana Kabupaten Sukabumi, Cibodas Kabupaten Cianjur, dan Gunung Putri Kabupaten Bogor. Menurut Sri, penutupan pendakian dilakukan untuk merestorasi flora dan fauna di kawasan Gunung Gede.

Dalam artian ungkap dia, tanaman dan hewan yang ada di kawasan dibiarkan berkembang dengan baik. Tujuan lainnya yaitu untuk memulihkan kondisi ekosistem di kawasan tersebut.

Oleh karena itu Sri meminta masyarakat untuk mematuhi larangan untuk mendaki gunung hingag tiga bulan ke depan. Terlebih, saat ini kondisi cuaca di sekitar gunung kurang mendukung untuk mendaki gunung karena hujan disertai angin kencang.

Fenomena tersebut akan membahayakan keselamatan pendaki. Namun ujar Sri, bagi pengunjung yang akan berwisata ke sekitar kawasan masih diperbolehkan. Syaratnya, hanya diperkenankan masuk hingga air terjun Cibeureum dan tidak sampai ke puncak gunung.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement