Senin 28 Dec 2015 06:16 WIB
Catatan Akhir Tahun 2015

Beringin Tua Masih Terbelah, Merisak Kelakuan Wakil Rakyat

Ketua Fraksi Golkar kubu Agung Laksono, Agus Gumiwang (kedua kanan), Sekertaris Fraksi Golkar versi Munas Ancol, Fayakun Andriadi (ketiga kanan) bersama anggota kubu Agung Laksono memberikan keterangan kepada wartawan saat berhasi masuk keruang fraksi Part
Foto:
Politikus Golkar Setya Novanto (tengah) usai membacakan pidato pengunduran dirinya sebagai Ketua DPR pada sidang paripurna di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Jumat (18/12).(Republika/Rakhmawaty La

Sidang Majelis Kehormatan Dewan (MKD) menyatakan Ketua DPR, Setya Novanto, melakukan pelanggaran sedang maupun berat dalam kasus pelanggaran etik pencatutan nama Kepala Negara di kontrak karya Freeport. Di ujung akhir sidang Mahkamah Kehormatan Dewan, Setya mengajukan pengunduran dirinya dari jabatan ketua DPR.

Pengunduran diri Setya justru membuat hal substansial dari digelarnya sidang Mahkamah Dewan malah menguap. Pengunduran diri Setya tak lantas membuat MKD menunjukkan legitimasinya sebagai penegak etik. Pascapengunduran diri, Setya Novanto justru didapuk menjadi ketua Fraksi Golkar.

Penunjukan tersebut yang justru makin memancing kisruh di tubuh Golkar. Bukan tanpa sebab, Golkar, melalui kubu Aburizal Bakrie, memancing perseteruan dengan menempatkan kadernya, Ade Komarudin sebagai pengganti Setya Novanto di pimpinan DPR. Hal tersebut yang memancing berang kubu Agung Laksono. Gong perang kembali dipukul, saat tak lama berselang, kubu Agung Laksono mengirimkan nama Agus Gumiwang sebagai pengganti Setya Novanto.

 

Klik untuk selanjutnya, Desember 2015: Genit-Genit PKS

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement