Ahad 27 Dec 2015 01:40 WIB

KADIN Apresiasi Mundurnya Dirjen Perhubungan Darat

Rep: c25/ Red: Taufik Rachman

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Djoko Sasono untuk mundur memang terbilang mengagetkan. Namun, langkah itu juga menuai apresiasi dari banyak pihak.

Wakil Ketua Umum KADIN Bidang Perhubungan, Carmelita Hartoto, memberikan apresiasi atas keputusan Djoko Sasono yang memilih mengundurkan diri, pasca kemacetan parah yang terjadi sejak Rabu (23/12) malam. Langkah itu mendapat apresiasi lantaran kemacetan yang terjadi, dianggap tidak sepenuhnya tanggung jawab dari Kementerian Perhubungan.

"Ada pihak lain yang secara bersama bertanggung jawab. Tapi Dirjen Darat mengambil tanggung jawab, ini patut kita apresiasi," kata Carmelita, Sabtu (26/12).

Ia menerangkan secara historis, arus transportasi saat Natal dan Tahun Baru tidak semasif dengan arus angkutan yang terjadi kala Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran. Menurutnya, hal ini yang mungkin menjadi pertimbangan Kementeria Perhubugnan dan Korlantas tidak melakukan kebijakan serupa, yang mana Natal dan Tahun Baru biasanya keramaian ada di bandara.

Sayangnya kondisi tahun ini berbeda, lantaran didahului oleh libur Maulid Nabi pada 24 Desember dan libur Natal jatuh pada hari Jum'at, yang artinya berdampingan dengan akhir pekan. Menurut Carmelita, tanggal-tanggal ini yang membuat masyarakat membludak, karena semua orang ingin merasakan liburan dan itu memang terjadi beberapa hari belakangan.

Untuk itu, Carmelita juga mengapresiasi langkah Kementerian Perhubungan yang menerbitkan larangan, kepada truk-truk untuk beroperasi di masa pergantian tahun. Meski banyak pihak yang merasa larangan terlalu panjang, ia melihat itu merupakan langkah antisipatif dari pemerintah, agar kejadian kemacetan parah seperti beberapa hari belakangan bisa diminalisir.

Selain itu, Carmelita mendukung karena menilai banyaknya kendaraan yang ke luar dari Jabodetabek pada tengah pekan lalu, akan kembali sama banyaknya dengan yang akan terjadi di tahun baru. Akan tetapi, ia berharap tahun depan pemerintah dapat lebih antisipatif, sehingga larangan bisa dikeluarkan jauh-jauh hari dan pengusaha bisa membuat perencanaan bisnis.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement