REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keputusan Djoko Sasono mundur dari jabatan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, membuat jajaran Kemenhub kaget.
Djoko memutuskan mundur karena merasa gagal mengantisipasi kemacetan pada libur panjang sejak 23 Desember kemarin.
Kepala Pusat Komunikasi dan Informasi Kementerian Perhubungan, JA Baratha belum tahu soal langkah kedepan dan siapa yang akan menggantikan Djoko.
"Belum tahu, pasti nanti diangkat Plt. Saya juga kaget karena baru tahu. Untuk hari ini cukup segini dulu," ujarnya di Kantor Kemenhub, Sabtu (26/12).
(Baca: Gagal Atasi Macet, Dirjen Perhubungan Darat Mengundurkan Diri)
Baratha mengatakan ia baru mendengar pernyataan Djoko saat menggelar konfersi pers soal antisipasi kemacetan dengan Korlantas Irjen Pol Condro Kirono. Djoko sendiri mengatakan pengunduran dirinya sebagai bentuk tanggung jawab karena tak bisa mengatasi kemacetan saat libur natal Rabu (23/12) kemarin.
Djoko diawal konfersi pers menjelakan soal rencana antisipasi kemacetan menyusul puncak arus balik libur natal dan tahun baru bersama Condro. Diakhir statemennya, ia sempat memotong pembicaraan Baratha yang hendak menutup konfersi pers.
Djoko meminta maaf kepada semua warga Indonesia yang terkena macet di Jalan Raya. Hal ini ia akui karena kegagalannya sebagai dirjen melakukan antisipasi dan lemahnya kordinasi.
Djoko mengaku telah gagal menjadi Dirjen Perhubungan Darat sehingga membuat kemacetan tak terelakan. Ia tak menampik banyak hal yang menyebabkan kemacetan terjadi. Namun, berbagai faktor tersebut sebenarnya bisa diantisipasi.
(Baca juga: Dirjen Hubdar Menyesal tak Bisa Antisipasi Kemacetan Libur Panjang)