Kamis 20 Mar 2025 09:50 WIB

Rest Area di Ruas Tol Japek dan Cipali Rawan Jadi Titik Kemacetan

Polisi telah menyiapkan sejumlah rekayasa lalu lintas untuk antisipasi kemacetan.

Apel Gelar Pasukan Operasi Kepolisian Terpusat Ketupat Lodaya 2025, di depan Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Kamis (20/3/2025). Operasi ketupat Lodaya digelar sebagai upaya menjaga keamanan dan ketertiban selama arus mudik dan perayaan Idul Fitri 1446 H.
Foto: undefined
Apel Gelar Pasukan Operasi Kepolisian Terpusat Ketupat Lodaya 2025, di depan Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Kamis (20/3/2025). Operasi ketupat Lodaya digelar sebagai upaya menjaga keamanan dan ketertiban selama arus mudik dan perayaan Idul Fitri 1446 H.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Jawa Barat mengantisipasi kemacetan kendaraan di jalur tol Jakarta-Cikampek (Japek) dan Tol Cipali selama arus mudik Lebaran 1446 Hijriah. Mereka menyiapkan sejumlah skenario rekayasa lalu lintas untuk mengurai kemacetan kendaraan.

"Ya tentunya jalur Japek dan Cipali. Yang jelas jalur Trans Jawa yang banyak diminati oleh masyarakat," ucap Direktur Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Jawa Barat Kombes Pol Dodi Darjanto sesuai apel gelar pasukan di Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Kamis (20/3/2025).

Baca Juga

Dodi mengatakan sejumlah persiapan telah dilakukan mulai dari personel, pos pengamanan serta mengecek kondisi infrastruktur jalan di Jawa Barat. Ia menyebut kondisi infrastruktur relatif baik di wilayah Jawa Barat.

Termasuk untuk mengantisipasi kemacetan, ia mengatakan, sejumlah skenario bakal dilakukan mulai menyiapkan tim urai kemacetan terdiri dari gabungan Polwan dan Kowad TNI. Mereka bakal ditempatkan di sejumlah rest area yang berpotensi terjadi kepadatan.

Pihaknya juga mengantisipasi terjadi kecelakaan lalu lintas. Sebab hal itu dapat berdampak kepada kepadatan kendaraan saat arus mudik Lebaran 1446 Hijriah. Ia mengatakan petugas akan mengantisipasi agar kendaraan menekan kecepatan.

"Saya mengimbau di jalan tol walaupun lancar, memang kecepatan rencana sampai 120 km per jam tapi saya ingatkan sebaiknya 100 km per jam," kata dia.

Selain itu pengaturan arus lalu lintas di tempat wisata bakal dilakukan seperti di Puncak Bogor dan di wilayah Lembang Bandung. Sejumlah rekayasa lalu lintas akan dilakukan mulai dari contra flow, one way dan ganjil genap.

Ia menambahkan potensi kepadatan kendaraan di rest area karena terjadi penyempitan arus atau bottleneck. Oleh karena itu pihaknya akan menutup rest area apabila terjadi peningkatan arus kendaraan.

Dodi menambahkan beberapa titik rawan kecelakaan terjadi setelah kilometer 50 dan kelipatannya. Atau setelah menjalani satu jam perjalanan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement